Ditaklukkan oleh Bangsa dari Timur dan Barat
Foto: afp/ Amir MAKARSiprus secara geografis berada di Asia barat, namun secara budaya dan geopolitik di Eropa tenggara. Siprus adalah pulau terbesar ketiga dan terpadat ketiga di Mediterania. Letaknya di utara Mesir, timur Yunani, selatan Turki, dan barat Lebanon dan Suriah.
Letaknya yang berada di persimpangan Timur dan Barat membuat Siprus pernah ditaklukkan oleh banyak bangsa. Sumber tertulis pertama menunjukkan Siprus berada di bawah kekuasaan Asiria.
Siprus memperoleh kemerdekaan selama beberapa waktu sekitar tahun 669 tetapi ditaklukkan oleh Mesir di bawah Amasis (570-526/525). Pulau ini lalu ditaklukkan oleh Persia sekitar tahun 545 SM. Hal ini dibuktikan dengan reruntuhan sebuah istana Persia yang terkubur di wilayah Marion di pantai utara dekat Soli.
Pada awal abad ke-4 SM, Euagoras I, Raja Salamis, menguasai seluruh pulau dan berusaha memperoleh kemerdekaan dari Persia. Pemberontakan lain terjadi pada 350 M tetapi berhasil ditumpas oleh Artaxerxes pada tahun 344.
Selama pengepungan Tirus, Raja Siprus berada di pihak Alexander Agung. Pada 321 M empat raja Siprus memihak Ptolemeus I dan mempertahankan pulau itu dari Antigonos. Ptolemeus kehilangan Siprus ke tangan Demetrios Poliorketes pada tahun 306 dan 294 SM, namun setelah itu Siprus tetap berada di bawah kekuasaan Ptolemeus hingga tahun 58 SM.
Kerajaan tersebut diperintah oleh seorang gubernur dari Mesir dan kadang-kadang membentuk kerajaan kecil Ptolemeus selama perebutan kekuasaan pada abad ke-2 dan ke-1.
Di Siprus proses Hellenisasi penuh terjadi pada masa pemerintahan Ptolemeus. Ciri-ciri Fenisia menghilang, bersama dengan aksara suku kata Siprus yang lama.
Siprus pernah menjadi provinsi Romawi pada 58 SM, menurut Strabo karena politisi Romawi, Publius Clodius Pulcher, menyimpan dendam terhadap raja Siprus. Ptolemy, dan mengirim Marcus Cato untuk menaklukkan pulau itu.
Mark Antony memberikan pulau itu kepada Cleopatra VII dari Mesir dan saudara perempuannya Arsinoe IV, tetapi pulau itu kembali menjadi provinsi Romawi setelah kekalahannya pada Pertempuran Actium (31 SM) pada 30 SM. Pulau ini pun tercatat pernah mengalami kerugian besar selama pemberontakan Yahudi tahun 115/116 M.
Pada abad pertengahan setelah Kekaisaran Romawi terbagi menjadi separuh timur dan separuh barat, Siprus berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi Timur.
Pada 650-an, bangsa Arab menginvasi Siprus, tetapi pada 688, kaisar Bizantium, Justinian II, dan khalifah Umayyah Abd al-Malik ibn Marwan mencapai kesepakatan damai yang belum pernah terjadi sebelumnya. Selama 300 tahun berikutnya, Siprus diperintah bersama oleh orang-orang Arab dan Bizantium sebagai sebuah kondominium, meskipun terdapat peperangan yang hampir terus-menerus antara kedua pihak di daratan. hay/I-1
Berita Trending
- 1 Batas Baru Bunga Harian Pinjaman Online Mulai Diberlakukan, Catat Perubahannya
- 2 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 3 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 4 Ini Pangkostrad yang Baru
- 5 Banjir Impor Turunkan Utilisasi Industri Hingga 10 Persen