Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Diskalkulia, Anak yang Kesulitan Belajar Matematika, Bagaimana Membantunya?

Foto : freepik/jcomp

Anak-anak dengan diskalkulia bisa terbantu dengan dukungan praktis ketika mengerjakan soal penjumlahan dan penghitungan sederhana.

A   A   A   Pengaturan Font

Anak-anak dengan diskalkulia bisa jadi kesulitan mempelajari matematika dasar, termasuk pencacahan, penjumlahan, pengurangan, dan perkalian sederhana.

Jo Van Herwegen, UCL; Elisabeth Herbert, UCL, dan Laura Outhwaite, UCL

Penguasaan matematika yang bagus sering dikaitkan dengan kesuksesan yang lebih besar dalam dunia kerja dan kesehatan yang lebih baik. Tapi sebagian besar di antara kita - hingga 22% di Inggris, negara tempat kami mengajar - mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Tak hanya itu, sekitar 6% anak di sekolah dasar di negara tersebut bisa jadi mengidap diskalkulia, suatu gangguan kesulitan belajar matematika.

Dalam perkembangan hidup manusia, diskalkulia merupakan kondisi ketika seseorang kesulitan dalam memahami angka yang terjadi secara terus menerus. Ini bisa mempengaruhi siapa saja, terlepas dari usia atau tingkat kemampuan mereka.

Persentase 6% anak-anak mengidap diskalkulia sama dengan satu atau dua anak dalam setiap kelas yang berisi 30 anak. Angka ini kurang lebih setara dengan estimasi anak-anak yang memiliki gangguan disleksia (gangguan dalam perkembangan baca-tulis). Tapi, baik masyarakat maupun guru relatif kurang mengenal diskalkulia. Riset terkait gangguan ini juga tidak sebanyak riset tentang gangguan belajar lainnya.

Anak-anak dengan diskalkulia bisa jadi kesulitan mempelajari kemampuan dan konsep matematika dasar, termasuk pencacahan, penjumlahan, pengurangan, dan perkalian sederhana. Di kemudian hari, mereka juga bisa mengalami kesulitan dalam memahami fakta dan proses matematika tingkat lanjut, termasuk peminjaman dan pembawaan, hingga memahami pecahan dan rasio, misalnya. Diskalkulia tak hanya mempengaruhi anak dalam pelajaran matematika saja: dampaknya bisa terasa dalam berbagai aspek kurikulum.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top