Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dipukul Mundur Ukraina, 84 Pejabat Rusia Desak Vladimir Putin Mundur dari Jabatan Presiden

Foto : Reuters

Presiden Rusia Vladimir Putin.

A   A   A   Pengaturan Font

Sebanyak 84 pejabat distrik di kota Moskow dan St. Petersburg meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengundurkan diri.

Desakan mundur terhadap Putin ini dituangkan dalam sebuah petisi yang diungkap oleh pejabat perwakilan St Petersburg Semenovsky, Ksenia Torstrem, melalui cuitannya di Twitter.

"Tindakan Presiden Putin merugikan masa depan Rusia dan warganya," demikian bunyi petisi yang dibagikan di Twitter oleh Ksenia Torstrem, seorang deputi distrik Semyonovsky di St. Petersburg.

Dalam sebuah surat terbuka yang diterbitkan pada Senin (12/9), puluhan pejabat Rusia itu meminta Putin mundur akibat isu kecurangan dalam pemilihan lokal dan regional pada akhir pekan ini, serta kemajuan besar-besaran oleh pasukan Kyiv yang menandai kemunduran terbesar bagi invasi Moskow ke Ukraina.

"Kami menuntut pengunduran diri Vladimir Putin dari posisi Presiden Federasi Rusia," lanjut pernyataan tersebut, yang awalnya ditandatangani oleh 19 deputi.

"84 tanda tangan lainnya telah diterima, sekarang kami akan memeriksanya," tulis Torstrem.

Mengutip The Moscow Times, penandatanganan petisi telah menempatkan 84 pejabat itu dalam bahaya, mengingat Kremlin telah mengesahkan Undang-undang yang memberikan negara kewenangan untuk menghukum siapa saja yang dinilai menyebarkan informasi palsu soal pemerintah, terutama soal perang Rusia di Ukraina.

Sebelumnya, pengawas pemilu independen Golos melaporkan lusinan kasus pengisian surat suara, intimidasi, pembelian suara, dan kesalahan pencatatan suara setelah kandidat pro-Kremlin memenangkan pemilihan lokal dan regional Rusia.

Sementara itu, serangan balasan Ukraina di wilayah timur laut Kharkiv membuat pasukan Kyiv berhasil merebut kembali sekitar 3.000 kilometer persegi tanah yang sebelumnya diduduki oleh pasukan Rusia.

Seruan dari para deputi agar Putin mundur awalnya muncul minggu lalu setelah Dmitry Palyuga, seorang deputi dari distrik Smolninskoye St. Petersburg, meminta Duma Negara untuk mengadili presiden dengan tuduhan pengkhianatan atas invasinya ke Ukraina.

Atas tuntutannya, Palyuga dipanggil ke kantor polisi dengan tuduhan "mendiskreditkan" tentara Rusia, tetapi kemudian dibebaskan.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top