Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

Dipicu Sentimen "Risk Off"

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Rupiah diperkirakan kembali tertekan pada awal pekan ini seiring penguatan dollar AS pascarilis data inflasi Amerika Serikat (AS). Sentimen internal, seperti data neraca perdagangan nasional yang diprediksi surplus, dinilai tak mampu membantu rupiah bergerak menguat.

Analis DCFX Futures Lukman Leong memperkirakan pelaku pasar cenderung menghindari aset berisiko dalam beberapa hari ke depan seiring meningkatnya ekspektasi mengenai agresivitas bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menaikkan suku bunga acuan ke depan.

Lukman memproyeksikan kurs rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Senin (17/10), bergerak di kisaran 15.350-15.500 rupiah per dollar AS dengan kecenderungan melemah.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (14/10) sore, bergerak melemah dipicu pelaku pasar yang masih menghindari aset berisiko. Rupiah ditutup melemah 65 poin atau 0,43 persen dari sehari sebelumnya menjadi 15.427 rupiah per dollar AS.

"Saya melihat investor cenderung masih menghindari rupiah oleh ekspektasi inflasi Indonesia yang akan meningkat," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top