Diktiristek Dorong Hilirisasi Riset Kampus
Plt. Direktur Jenderal Diktiristek, Kemendikbudristek, Nizam, dalam soft launching program Dana Padanan Kedaireka, secara daring, Selasa (3/10).
Foto: Koran Jakarta/Muhamad Ma’rup/Tangkapan LayarJAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) menyediakan anggaran 750 miliar rupiah untuk mendorong hilirisasi program riset perguruan tinggi. Anggaran tersebut dialokasikan untuk program Dana Padanan Kedaireka yang sebelumnya dikenal dengan Matching Fund.
"Tahun 2024, alokasi dana yang sudah kita siapkan sekitar 750 miliar rupiah diharapkan bisa diserap optimal untuk menghadirkan karya-karya yang gemilang," ujar Plt. Direktur Jenderal Diktiristek, Kemendikbudristek, Nizam, dalam soft launching program Dana Padanan Kedaireka, secara daring, Selasa (3/10).
Dia mengungkapkan, terdapat lima kategori riset kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri untuk mendapat pendanaan tersebut yaitu green economy, blue economy, digital economy, pariwisata dan ekonomi kreatif, serta kesehatan. Dia berharap lewat program Dana Padanan ini dapat memberikan solusi dan dampak bagi kemajuan sosial, budaya, teknologi, dan dunia industri.
"Saya berharap dan meminta pada seluruh sivitas akademika untuk memastikan hal tersebut, pun saya mengharapkan komitmen dari mitra yang konkret," jelasnya.
Nizam menambahkan, pembukaan Program Dana Padanan 2024 dilaksanakan lebih awal agar insan perguruan tinggi memiliki waktu yang cukup untuk segera merancang, mendesain, hingga proses evaluasi proposal dapat dilakukan tahun ini. Pasalnya, selama ini terdapat keluhan atas pendeknya waktu eksekusi program.
Kepala Subbagian Tata Usaha Sekretariat Ditjen Diktiristek sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen Program Dana Padanan, Didi Rustam menjelaskan bahwa program Matching Fund-Kedaireka pada tahun-tahun sebelumnya mendapat antusiasme yang tinggi dari perguruan tinggi.
Pada tahun 2021 ada sekitar 1.270 proposal yang masuk, tahun 2022 sebanyak 4.700 proposal, dan tahun 2023 sebanyak 5.600 proposal.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik