Di Kabinet Prabowo, Kemenkominfo Diganti Jadi Kementerian Komunikasi dan Digital
Meutya Hafid memberikan hormat saat dipanggil Presiden Prabowo Subianto dalam pengumuman jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Meutya Hafid terpilih sebagai Menteri Komunikasi dan Digital dalam kabinet itu.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak AJAKARTA - Nomenklatur Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) diganti menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital pada Kabinet Merah Putih. Presiden Prabowo menunjuk Meutya Hafid memimpin kementerian ini.
Meutya, saat diwawancarai usai diumumkan sebagai menteri, menyampaikan bahwa perubahan nomenklatur tersebut untuk menjawab perkembangan teknologi dan zaman yang kini telah berbasis digital.
"Artinya, komunikasi memang ke depan juga tentu berbasis digital dan juga kita tahu tadi kemarin PR kita adalah bagaimana mengamankan data-data kita itu juga terkait dengan digital dan pemerintahan yang efisien efektif itu juga bisa dilakukan dengan juga menerapkan digital," kata Meutya di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10).
Menurut Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute Heru Sutadi, perubahan nomenklatur Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital memang diperlukan.
"Tentu perubahan nomenklatur diperlukan, karena 'informatika' saat ini sudah kurang relevan, karena ketika informatika digunakan lebih dari 20 tahun lalu, teknologi yang berkembang adalah teknik komputer yang identik dengan teknik informatika," kata Heru, Senin (21/10).
"Jadi kita mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih pada Pak Prabowo yang telah mengganti nomenklatur Kementerian Kominfo menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital," katanya.
Heru mengungkapkan bahwa dia pernah mengajukan gagasan perubahan nomenklatur Kemenkominfokarena menilai istilah "informatika" sudah kurang relevan dalam konteks perkembangan teknologi masa kini.
Dia mengemukakan, saat initeknologi yang banyak diperbincangkan adalah teknologi berbasis digital seperti kecerdasan buatan (ArtificialIntelligence/AI), big data, dan Internet of Things (IoT). Penggunaan nomenklatur kementerian yang baru dinilai lebih sesuai dengan kondisi terkini.
Heru menekankan pula pentingnya pemilihan wakil menteri dengan kompetensi di bidang digital, yang punya cukuppengetahuan, kemampuan, dan pengalaman dalam hal seperti keamanan siber, pelindungan data pribadi, pembangunan infrastruktur digital, inovasi layanan digital, serta penerapan sistem pemerintahan digital.
Politikus Partai Golkar Meutya Viada Hafid dipilih menjadi menteri komunikasi dan digital dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029, pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Meutya menggantikan Budi Arie Setiadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dan kini menempati jabatan menteri koperasi.
Jabatan wakil menteri komunikasi dan digital akan diisi oleh Angga Raka Prabowo dan Nezar Patria. Keduanya menjabat sebagai wakil menteri komunikasi dan informatika dalam Kabinet Indonesia Maju pada pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Sensasi “Menyengat” di Pemandian Air Panas Soka
- Wisata Taman Laut 17 Pulau Destinasi Alternatif Pulau Komodo
- Gerak Cepat, Gulkarmat Kerahkan 75 Personel Padamkan Rumah yang Terbakar di Kampung Bahari
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya