Dewan Eksekutif Bahas Tuduhan Malapraktik Direktur IMF

WASHINGTON - Dewan Direksi Dana Moneter Internasional (IMF), pada Selasa (21/9), melakukan pertemuan untuk membahas tuduhan kepada direkturnya, Kristalina Georgieva, ketika menjadi CEO Bank Dunia pada tahun 2017. Dia dituduh menekan stafnya untuk mengubah data dalam laporan peringkat utama, untuk menggambarkan Tiongkok dalam keadaan yang lebih positif.

Dewan belum mengumumkan hasil pertemuan dan segera bertemu lagi. "Dewan Eksekutif IMF bertemu hari ini untuk pengarahan awal dari Komite Etik tentang masalah yang terkait dengan dugaan peran Direktur Pelaksana, Kristalina Georgieva, dalam "Doing Business" Bank Dunia 2018 seperti yang dijelaskan dalam Laporan Investigasi," kata IMF dalam sebuah pernyataan.

Dewan menambahkan, mereka "menekankan pentingnya melakukan tinjauan menyeluruh, objektif, dan tepat waktu dan setuju untuk segera bertemu lagi untuk diskusi lebih lanjut". Dewan tersebut, pada Kamis dan Jumat lalu, telah bertemu dengan Georgieva, yang menyangkal tuduhan itu, segera setelah penyelidikan diumumkan.

Ubah Metodologi

Investigasi independen menemukan, selama menjabat sebagai CEO Bank Dunia, Georgieva, dan kemudian Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, menekan staf untuk mengubah metodologi mereka agar Tiongkok tidak turun dalam peringkat yang diawasi ketat.

Penyelidikan, yang dilakukan atas permintaan Komite Etik Bank Dunia, telah menimbulkan kekhawatiran tentang hilangnya kepercayaan pada lembaga-lembaga internasional. Departemen Keuangan AS mengatakan sedang menganalisis laporan tersebut, yang kesimpulannya dianggap "mengkhawatirkan". Suara AS terbesar di Dewan Eksekutif IMF, yang memilih direktur pelaksana organisasi dan negara itu juga memiliki hak veto.

Georgieva ditunjuk sebagai Direktur Pelaksana IMF pada 2019, dan negara-negara anggota pemberi pinjaman akan "harus membuat keputusan tentang apakah mereka merasa nyaman dengan dia melanjutkan peran itu".

Romer, yang merupakan Kepala Ekonom Bank Dunia selama Georgieva di sana, mengkritiknya karena merekayasa apa yang dia gambarkan sebagai "penghapusan" dari kekhawatiran terpisah yang dia angkat tentang laporan unggulan lembaga "Doing Business". Bank Dunia segera mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menerbitkan laporan tersebut.