
Devisa Hasil Ekspor 30 Persen Lebih di Dalam Negeri
sri mulyani
Foto: istJAKARTA – Penempatan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) di perbankan nasional sudah melampaui batas minimal yang ditetapkan, 30 persen.
“Makanya, posisi DHE SDA yang ditempatkan di perbankan Indonesia sejauh ini relatif stabil,” tandas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Senin (17/2).
Bahkan realisasinya bisa mencapai 37 sampai 42 persen. “Jadi, ini menggambarkan jumlahnya sudah melebihi 30 persen," kata Sri Mulyani.
Pemerintah telah menerbitkan PP Nomor 8 Tahun 2025 yang mewajibkan seluruh eksportir menyimpan DHE SDA di bank-bank dalam negeri.
Eksportir diwajibkan menempatkannya sebesar 100 persen dalam jangka waktu 12 bulan sejak penempatan di dalam bank-bank nasional.
“Sekarang dengan 100 persen, terutama untuk SDA batu bara, CPO, dan nikel. Ini tiga komoditas yang paling besar peranannya dalam menghasilkan ekspor dan devisa,” kata Menkeu.
Untuk itu, dia menegaskan Kementerian Keuangan akan koordinasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Bank Indonesia agar eksportir dan produsen tidak terdisrupsi.
Kebutuhan penukaran rupiah, pembayaran dalam bentuk valuta asing untuk kewajiban pajak, pembayaran dividen dan pengadaan barang yang tidak diproduksi di Indonesia. Juga pembayaran kembali atas pinjaman eksportir dipastikan tetap aman dan tidak terganggu.
"Tidak ada alasan bahwa perusahaan kemudian karena adanya retensi 100 persen 12 bulan lalu disrupsi dari sisi keuangan maupun kewajiban-kewajiban," ujarnya.
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 3 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
- 4 Gagal Eksplorasi, Kampus Urung Kelola Tambang
- 5 KLH dan Norwegia Bahas Perluasan Kerja Sama Bidang Lingkungan