
Pasar Cermati Data Pekerjaan AS, Intip Proyeksi IHSG
Foto: istimewaJAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat terbatas, jelang akhir pekan ini. Selain pergerakan rupiah, sentimen utama dari IHSG adalah perkembangan ekonomi di Amerika Serikat (AS).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pasar mencermati data pekerjaan AS dan outflow dari IHSG. Karenanya, Herditya memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Jumat (21/2), bergerak menguat dalam jangka pendek dengan level support di 6.728 dan resistance di 6.812.
Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (20/2) sore, ditutup melemah 6,83 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.788,04, mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.
“IHSG dan bursa saham regional Asia melemah seiring sikap pelaku pasar yang merespons notulen risalah The Fed Amerika Serikat (AS) dan ketidakpastian perdamaian Rusia dan Ukraina,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Dalam risalah The Fed, yang mana kesiapan mempertahankan suku bunga di tengah inflasi yang tinggi dan ketidakpastian kebijakan ekonomi.
Keputusan The Fed tentunya mencermati dinamika atas kebijakan dari Presiden AS Donald Trump, karena kebijakan tarif berpotensi akan mendorong inflasi dan juga gejolak perekonomian global.
Hal itu memberikan dasar The Fed untuk menahan suku bunga hingga inflasi terlihat membaik, sehingga pasar mempunyai gambaran bahwa The Fed berpotensi menahan suku bunga acuan lebih lama lagi, yang tentunya juga berefek terhadap prospek suku bunga bank-bank sentral dunia.
Selain itu, perhatian pasar lainnya pada kondisi harapan perdamaian Rusia-Ukraina yang juga menjadi perhatian Presiden AS Donald Trump.
Pasar mengkhawatirkan rencana misi perdamaian gagal, sebelumnya Donald Trump mengecam Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai diktator dan memperingatkan bahwa harus bergerak cepat untuk mengamankan perdamaian atau berisiko kehilangan negaranya, sehingga ini akan memperdalam perseteruan antara kedua pemimpin tersebut yang telah membuat khawatir para pejabat Eropa.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Antara, Muchamad Ismail
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Satpol PP Surabaya Gencarkan Patroli di Bulan Ramadan
- 2 AWS Dorong Inovasi Melalui Pendidikan Berbasis STEAM
- 3 Persija Jakarta Kini Fokus Laga Lawan PSM Makassar
- 4 Penemuan Fosil Purba di Tiongkok Mengubah Sejarah Evolusi Burung
- 5 Harimau Memangsa Hewan Ternak Warga Mukomuko Bengkulu