Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wisata Edukasi Jember

Destinasi Edukasi di Bumi Pendalungan

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Aksara Jawa Hanacaraka disebutkan memiliki pengaruh dengan aksara India seperti aksara Pallawa. Aksara ini juga memiliki kemiripan dengan aksara yang dipakai di Thailand saat ini. Hal ini menggambarkan ada hubungan masyarakat di masa lalu.

Ada pula aksara Lontara, juga dikenal sebagai aksara Bugis atau aksara Bugis-Makassar. Aksara ini adalah salah satu aksara tradisional yang berkembang di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, aksara ini terutama digunakan untuk menulis dalam bahasa Bugis, Mandar, dan Makassar.

Aksara Lontara disebutkan merupakan turunan dari aksara Brahmi India melalui perantara aksara Kawi. Aksara Lontara aktif digunakan sebagai tulisan sehari-hari maupun sastra Sulawesi Selatan setidaknya sejak abad 16 M hingga awal abad 20 M sebelum fungsinya berangsur-angsur tergantikan dengan huruf Latin.

Arah penulisan aksara Lontara adalah kiri ke kanan. Secara tradisional aksara ini ditulis tanpa spasi antarkata (scriptio continua) dengan tanda baca yang minimal. Suku kata mati, atau suku kata yang diakhiri dengan konsonan, tidak ditulis dalam aksara Lontara.

Teks Lontara secara inheren dapat memiliki banyak kerancuan kata yang hanya dapat dibedakan dengan konteks. Aksara ini masih diajarkan di Sulawesi Selatan sebagai bagian dari muatan lokal, tetapi dengan penerapan yang terbatas dalam kehidupan sehari-hari.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : andes
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top