Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Nilai Tukar I "Capital Outflow" Pacu Permintaan Valas sehingga Rupiah Terus Tertekan

Depresiasi Rupiah Berkepanjangan Akan Mendorong Kenaikan Harga

Foto : ISTIMEWA

YOHANES B SUHARTOKO Pengamat Ekonomi dari Universitas Katolik - Pemerintah ke depan perlu memikirkan kemandirian bahan baku agar tidak rentan apabila kurs rupiah melemah.

A   A   A   Pengaturan Font

Dari domestik, lanjut Rully, kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia dinilai cukup, tidak terlalu tinggi, tapi juga tidak terlalu rendah.

"Kalau terlalu tinggi dikhawatirkan mengganggu pemulihan ekonomi, berpotensi menyebabkan perlambatan ekonomi yang lebih dalam. Kenaikan suku bunga juga tidak terlalu rendah, sehingga dapat menjaga spread dengan Fed Fund Rate," kata Rully.

BI pada pertengahan Oktober lalu kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dari 4,25 persen menjadi 4,75 persen, setelah pada bulan lalu turut meningkatkan bunga acuan dengan besaran yang sama.

Selain bunga acuan, bank sentral turut menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 50 bps menjadi 4 persen dan 5,5 persen.

BI menyebut keputusan itu sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi atau overshooting.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top