Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Misteri Denisovan

Denisovan, Manusia Purba yang Masih Misterius

Foto : afp/ MENAHEM KAHANA
A   A   A   Pengaturan Font

Sebuah studi Nature tahun 2010 mengungkapkan bahwa Denisovan kawin dengan nenek moyang manusia modern, dengan DNA mereka membentuk sekitar 4 persen hingga 6 persen dari genom penduduk New Guinea dan Bougainville modern pada orang yang tinggal di pulau Melanesia, sub kawasan Oseania yang mencakup New Guinea, Kepulauan Solomon, Vanuatu, New Caledonia, dan Fiji. Sedangkan untuk DNA orang Asia daratan dan penduduk asli Amerika, studi Nature tahun 2013 menemukan bahwa hanya sekitar 0,2 persen yang berasal dari Denisovan.

DNA Denisovan mungkin memberikan sejumlah manfaat bagi manusia modern. Misalnya, studi Nature pada 2014 menemukan bahwa mutasi genetik dari Denisovan dapat membantu orang Tibet dan Sherpa hidup di dataran tinggi. Sebuah studi tahun 2016 di jurnal Science juga menemukan bahwa DNA Denisovan mungkin telah mempengaruhi sistem kekebalan manusia modern, serta kadar lemak dan gula darah.

Studi Nature pada 2018 kemudian meneliti fragmen tulang sepanjang 2,5 sentimeter yang ditemukan pada 2012 di Gua Denisova. Pecahan ini berasal dari tulang yang panjang, seperti tulang kering atau tulang paha. Ketebalan bagian luar tulang menunjukkan bahwa fosil tersebut dulunya seorang perempuan yang berusia setidaknya 13 tahun ketika meninggal. Sementara penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa fosil tersebut berusia lebih dari 50.000 tahun.

DNA dari fosil ini tidak hanya mengungkapkan bahwa ia adalah hibrida Denisovan-Neanderthal pertama yang diketahui, tetapi juga bahwa ayah Denisovan dari individu ini memiliki setidaknya satu nenek moyang Neanderthal, mungkin 300 hingga 600 generasi sebelum masa hidupnya. Secara keseluruhan, penemuan tunggal ini membantu mengungkap berbagai contoh interaksi antara Neanderthal dan Denisovan.

Selain itu, para ilmuwan menemukan bahwa ibu Neanderthal dari gadis remaja tersebut secara genetik lebih mirip dengan Neanderthal di Eropa barat dibandingkan dengan Neanderthal lain yang hidup sebelumnya di Gua Denisova. Temuan ini menunjukkan bahwa Neanderthal bermigrasi antara Eurasia barat dan timur selama puluhan ribu tahun. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top