Selasa, 04 Feb 2025, 14:06 WIB

Dengerkan Keluhan Promotor Musik, Kemenekraf Siap Bantu Pecahkan Masalah

Pertemuan APMI dengan Menekraf, Teuku Riefky dan jajaran untuk mencari jalan keluar pada masalah yang dihadapi

Foto: Dok Kemenparekaf

JAKARTA – Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) bertandang ke Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf). Mereka berbagi tentang tantangan yang dihadapi promotor musik saat ini.

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya ditemani Wamenekraf/Wakabekraf Irene Umar menyambut langsung audiensi bersama APMI di Gedung Menara Merdeka, Jakarta. Meraka mendengarkan langsung curahan hati dari APMI.

"Tujuan pertemuan ini adalah untuk mendengarkan langsung dari APMI tentang tantangan industri musik Indonesia, memecahkan masalah perizinan, venue, dan pajak tiket. Momentum 500 tahun Jakarta dapat dimanfaatkan untuk menjadikan Jakarta sebagai kota event dan meningkatkan industri musik secara berkelanjutan,” kata Riefky dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/2).

Pada kesempatan tersebut Irene sendiri berharap APMI dapat membagikan rekap data kegiatan promotor musik yang telah dijalani selama ini untuk memahami potensi dan menemukan solusi yang efektif. Dengan demikian, Kemenekraf dapat membantu APMI dalam proses negosiasi dan percepatan proses perizinan, serta mendukung upaya menjadikan Jakarta sebagai kota event.

"Kemenekraf membutuhkan rekap data APMI terkait kegiatan promotor musik yang telah dijalani selama ini, untuk memahami potensi dan menemukan solusi yang efektif. Dengan demikian, kami dapat membantu APMI dalam proses negosiasi dan percepatan proses perizinan," tambahnya.

Menyambut hal itu, Dino Hamid selaku Ketua Umum APMI mengapresiasi audiensi tersebut. Dia berharap kolaborasi dengan Kemenekraf dapat membantu memecahkan permasalahan seperti kesulitan perizinan dan keterbatasan venue, serta memperkuat ekosistem industri musik Indonesia.

"Dengan demikian, kami berharap dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas acara musik, serta membuka peluang kerja sama yang lebih luas untuk meningkatkan potensi ekonomi kreatif Indonesia," kata Dino Hamid.

Dalam audiensi itu turut hadir Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenekraf, Agustini Rahayu dan Direktur Musik Kemenekraf, Mohammad Amin.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Mohammad Zaki Alatas

Tag Terkait:

Bagikan: