
Dengan Langkah Ini, Bappenas Optimistis Skor PISA Indonesia Dapat Meningkat di 2025
Ilustrasi - Anak belajar matematika.
Foto: ANTARA/PexelsJakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) optimistis skor Programme for International Student Assessment (PISA) Indonesia dapat meningkat pada 2025 mendatang.
"Optimistis -skor PISA meningkat-. Anda tahu, kita semuanya menyadari bahwa sebagaimana yang ditunjukkan tadi penduduk Indonesia itu makin pintar," kata Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Amich Alhumami di Jakarta, Selasa.
Amich mengatakan, upaya peningkatan skor PISA Indonesia saat ini hanya soal strategi dalam mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) saja, yang kini difokuskan pemerintah di sektor pendidikan dan kesehatan.
Oleh sebab itu, lanjutnya, pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 kini memiliki fokus di kesehatan, pendidikan, serta perbaikan dan pembangunan gizi nasional.
"Ini konteksnya untuk makan bergizi, karena ada perbaikan gizi terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang itu sebagai langkah penyiapan, supaya anak menjadi sehat dan kemudian menjadi pintar melalui pendidikan," ujarnya.
Amich menekankan skor PISA ditentukan oleh dua hal, yakni ketersediaan fasilitas pendidikan dan sumber-sumber pembelajaran.
Ia menyebutkan pemerintah sudah berinvestasi dalam jumlah yang sangat banyak melalui berbagai macam anggaran termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam membangun dan memperbaiki sekolah yang rusak.
"Memang jumlah sekolah yang rusak jauh lebih banyak dari kemampuan untuk memperbaikinya, tapi itu sudah dilakukan dan itu strategi yang sudah bagus," jelasnya.
Selanjutnya dalam memenuhi sumber-sumber pembelajaran, kata Amich, pemerintah juga melakukan upaya dalam menambah jumlah buku, serta meningkatkan kualitas guru.
Menurutnya, hal ini juga merupakan tantangan yang harus dihadapi bersama-sama, agar dapat melahirkan guru-guru terbaik yang akan mengajar para siswa di sekolah.
"Hanya dengan itu, kita bisa secara perlahan-lahan meningkatkan kualitas pendidikan dan hasil pembelajaran yang tercermin pada -skor- PISA," tutur Amich Alhumami.
- Baca Juga: Sejumlah Daerah Kembali Gelar Pemungutan Suara Ulang
- Baca Juga: Digitalisasi koran
Diketahui, Indonesia berada di peringkat ke-69 dari 80 negara yang terdaftar dalam penilaian PISA 2022 dengan skor 1.108. Adapun program penilaian berikutnya akan dilakukan pada 2025 mendatang.
Berita Trending
- 1 Harga BBM di SPBU Vivo Turun, Pertamina, BP dan Shell Stabil
- 2 RI Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Kolaborasi AZEC
- 3 Akademisi: Perlu Diingat, Kepala Daerah yang Sudah Dilantik Sudah Menjadi Bagian dari Pemerintahan dan Harus Tunduk ke Presiden
- 4 Terkenal Kritis, Band Sukatani Malah Diajak Kapolri Jadi Duta Polri
- 5 Pangkas Anggaran Jangan Rampas Hak Aktor Pendidikan
Berita Terkini
-
Google Tidak Lagi Gunakan SMS untuk Autentikasi Dua Faktor di Gmail
-
Saingi Huawei, Samsung Bakal Hadirkan Ponsel Lipat Tiga
-
Hanya untuk Konsumsi, Bukan untuk Bisnis, Pemerintah Larang Jual Kembali Barang Operasi Pasar Murah
-
Raup Cuan dari Praktik Culas, Kasus Hukum Petinggi Pertamina Indikasikan Mafia Migas Masih Bercokol Kuat
-
Bank Emas, Topang Stabilitas Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global