Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Myanmar I AS Telah Terima Laporan Pelanggaran HAM Berat di Myanmar

Demonstran Gelar Aksi Mogok Diam

Foto : AFP

Jalanan Kosong l Sebuah jalan menuju Pagoda Sule di Kota Yangon, Myanmar, kosong melompong pada Jumat (10/12). Jalanan kosong karena demonstran yang anti terhadap kudeta dan junta militer melakukan aksi mogok diam.

A   A   A   Pengaturan Font

Seluruh kota di Myanmar sepi setelah demonstran menggelar aksi mogok diam. Aksi ini dilakukan untuk mengirim pesan ke dunia tentang telah terjadinya pelanggaran HAM yang mengerikan di Myanmar.

YANGON - Demonstran anti-kudeta di Myanmar pada Jumat (10/12) melakukan aksi mogok diam untuk memprotes kekuasaan junta militer. Akibat aksi tersebut, seluruh bisnis ditutup dan jalanan di kota-kota di seluruh negeri kosong melompong. Pagoda Shwedagon yang terkenal, sebuah situs Buddhis yang biasanya ramai dengan pengunjung dan peziarah, juga sepi.

"Semua jalan di kota pusat komersial Myanmar, Yangon, sepi tanpa pedagang kaki lima dan hanya segelintir lalu lintas lalu lalang," lapor koresponden AFP.

"Restoran, toko, dan pasar utama semuanya tutup," kata seorang penduduk Kota Mandalay yang enggan disebutkan jati dirinya kepada AFP. "Tidak ada pedagang kaki lima sejak pagi ini, begitu juga pejalan pagi," imbuh dia.

Gambar-gambar di media lokal juga menunjukkan jalan-jalan kosong di Kota Mawlamyine dan di kota-kota di wilayah utara Sagaing. Sementara pengunjuk rasa di Kota Shwebo di Myanmar utara mengenakan pakaian hitam dan berjalan dalam kesunyian.

"Kami perlu mengirim pesan ke dunia tentang pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan di Myanmar," kata Khin Sandar, pemimpin aksi protes ini kepada media. "Diam adalah teriakan paling keras. Kami ingin hak kami dikembalikan. Kami ingin revolusi. Kami mengungkapkan kesedihan untuk para pahlawan kami yang telah gugur," imbuh dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top