Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan AS

Demi Keamanan, Trump Blokir Pembelian Qualcomm

Foto : AFP/SAUL LOEB
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Dengan alasan keamanan nasional, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memblokir tawaran pengembang teknologi broadband, Broadcom Ltd senilai 117 miliar dollar AS untuk mengakuisisi Qualcomm Inc, produsen chip komputer. Tindakan ini mengakhiri kesepakatan industri teknologi terbesar itu di tengah kekhawatiran Tiongkok yang semakin unggul pada teknologi komunikasi.

"Ada bukti yang dapat dipercaya bahwa Broadcom dan afiliasinya dapat mengambil tindakan yang mengancam untuk mengganggu keamanan nasional Amerika Serikat," tulis Trump dalam surat yang dikeluarkan Gedung Putih, di Washington, Senin (12/3) waktu setempat. Perintah eksekutif Trump itu menunjukkan AS tidak ingin kehilangan keunggulan dalam teknologi dan standar pengaturan sistem generasi telepon selular terbaru jika perusahaan Tiongkok yang berbasis di Singapura itu mencaplok Qualcomm yang bermarkas di San Diego.

Surat keputusan tersebut dikeluarkan Gedung Putih atas rekomendasi dari Komite Penanaman Modal Asing di Amerika Serikat atau CFIUS. Rencana pengambilalihan Qualcomm menjadi Qualcomm Broadcom, telah diselidiki CFIUS, panel antaragen yang diketuai Departemen Keuangan AS dan berwenang mengontrol investor asing terhadap bisnis AS.

CFIUS mengungkapkan bahwa mereka melihat risiko yang terkait dengan hubungan Broadcom dengan entitas asing pihak ketiga, yakni investor Tiongkok. Dikhawatirkan akuisisi itu ditandai dengan pengambilalihan aset Qualcomm oleh Broadcom sehingga membawa efek pada keamanan nasional karena campur tangan pihak ketiga yang terafiliasi di Broadcom.

Surat tersebut juga menyatakan ada kekhawatiran besar bahwa pengambilalihan Qualcomm akan menyebabkan AS tertinggal dalam pengembangan teknologi 5G dan membiarkan Tiongkok memimpin. Qualcomm dikenal karena menemukan teknologi jaringan nirkabel 2G dan 3G, dan telah melakukan investasi besar dalam penelitian dan pengembangan teknologi 5G.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top