Deflasi Jakarta Didorong Diskon Tarif Listrik
Warga mengecek meteran listrik di Rusun Benhil 2, Jakarta, Senin (3/2). Badan Pusat Statistik mencatat program diskon tarif listrik 50 persen menjadi penyebab utama deflasi bulan Januari sebesar 0,76 persen.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho GumayJAKARTA – Pemberlakukan diskon tarif listrik ternyata menjadi penyumbang utama deflasi Jakarta pada bulan Januari. Andilnya bahkan mencapaisebesar 1,94 persen. “Diskon tarif listrik bulan Januari sebesar 30,92 persen, berdampak pada angka inflasi 1,94 persen,” tutur Kepala BPS Jakarta, Nurul Hasanudin, Senin.
Pemberlakuan diskon tarif listrik memberikan andil deflasi yang sangat signifikan terhadap inflasi umum, khususnya Jakarta dan secara nasional. Bulan Januari Jakarta mengalami deflasi bulanan sebesar 1,5 persen. Sedangkan secara tahunan mengalami inflasi sebesar 0,14 persen.
“Kalau secara nasional juga deflasi minus 0,76 persen untuk bulan ke bulan. Angka tersebut cukup dalam untuk Jakarta,” jelas Nurul. Menurutnya, tarif listrik pertama kalinya memberi andil deflasi terhadap inflasi umum Januari dalam empat tahun terakhir.
- Baca Juga: Arak-arakan patung dewa dan karnaval budaya
- Baca Juga: Jalur pantura Situbondo macet total akibat banjir
Selain diskon 50 persen, juga ada pengguna daya yang lebih dari 2200 VA yang tidak mendapatkan diskon. Ini rata-rata untuk tarif dasar listrik yang dipotret. Ada pascabayar dan prabayar. Nurul menyebutkan, selain tarif listrik, komoditas lain juga memberi andil terhadap deflasi Januari.
Komoditas tersebut adalah tarif angkutan udara (0,03 persen), tarif kereta api (0,02 persen), telepon seluler (0,01 persen), dan tarif kendaraan roda empat daring (0,01 persen). “Tarif angkutan udara termasuk salah satu seasonal product, salah satu komoditas musiman,” jelasnya.
Setelah lewat peak season (musim puncak) seperti pada bulan Desember, maka bulan Januari kembali normal. Sementara itu, pemerintah resmi menetapkan pemberian diskon sebesar 50 persen untuk tarif listrik pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya sampai dengan 2.200 VA.
Pelanggan pascabayar mendapatkan diskon 50 persen dari rekening biaya listrik untuk pemakaian bulan Januari (yang akan dibayar pada bulan Februari). Sedangkan untuk pemakaian Februari akan dibayar bulan Maret.
Untuk pelanggan prabayar diberikan diskon secara langsung ketika pembelian token listrik pada bulan Januari dan Februari. Maka, masyarakat cukup membayar harga token setengah dari pembelian bulan sebelumnya untuk mendapatkan kWh yang sama.
Sementara itu, BPS juga mencatat inflasi tahunan Januari mencapai 0,76 persen (year-on-year/yoy). Data tahunan pada bulan Januari terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 105,19 pada bulan Januari tahun lalu menjadi 105,99 pada bulan Januari tahun ini.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menuturkan, secara nasional inflasi tahunan utamanya didorong kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Laju inflasinya sebesar 3,69 persen dan memberikan andil sebesar 1,07 persen.
Komoditas yang memberikan andil inflasi terbesar kelompok ini adalah minyak goring, andilnya 0,14 persen. Lalu sigaret keretek mesin dengan andil 0,12 persen. Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi cukup besar adalah cabai rawit, kopi bubuk, dan beras.
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 2 Lestari Moerdijat: Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Inklusif Harus Segera Diwujudkan
- 3 Majukan Ekosistem Digital Indonesia, Diperlukan Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat
- 4 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
- 5 Meksiko, Kanada, dan Tiongkok Siapkan Tindakan Balasan ke AS