Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dari Hutan hingga Lautan, Alam dalam Kondisi yang Menyedihkan

Foto : istimewa

Najin (depan) dan putrinya Patu, dua badak putih utara betina terakhir, merumput di kandang mereka di Ol Pejeta Conservancy di Taman Nasional Laikipia, Kenya 20 Maret 2018.

A   A   A   Pengaturan Font

Karena hutan merupakan rumah bagi spesies tumbuhan dan hewan terbanyak di ekosistem mana pun, termasuk 68 persen spesies mamalia, para ilmuwan menganggap tingkat penggundulan hutan menjadi indikator yang baik untuk kerusakan alam.

Pada tahun 2021, lebih dari 100 negara berjanji untuk menghentikan penggundulan hutan dan degradasi hutan pada tahun 2030. Hingga tahun 2023, jumlah lahan yang mengalami penggundulan hutan 45 persen lebih tinggi dari yang seharusnya untuk memenuhi target tahun 2030, menurut Penilaian Deklarasi Hutan, sebuah analisis tahunan yang dirilis oleh koalisi organisasi penelitian dan masyarakat sipil.

"Meskipun laju penggundulan hutan di Amazon Brazil menurun, analisis menunjukkan laju tersebut meningkat di Bolivia, Indonesia, dan Republik Demokratik Kongo," katanya.

Para ilmuwan juga mengkhawatirkan degradasi hutan, dengan kebakaran, penebangan, dan kekuatan destruktif lainnya yang merusak hutan tetapi tidak menghancurkannya sepenuhnya. Penilaian menunjukkan bahwa tujuan mengakhiri degradasi masih melenceng 20 persen.

Penangkapan ikan merupakan penyebab utama kerusakan satwa liar laut, menurut Platform Sains-Kebijakan Antarpemerintah tentang Keanekaragaman Hayati dan Layanan Ekosistem atauIntergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES), otoritas sains global teratas tentang alam.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top