Dari 422 Kaisar Tiongkok Hanya Sedikit yang Bijaksana
KONGRES NASIONAL - Anggota Komite Tetap Politbiro, Li Zhanshu, Presiden Tiongkok Xi Jinping (tengah), dan Perdana Menteri Li Keqiang saat sesi kedua sidang pleno Kongres Nasional Rakyat di Balairung Besar Rakyat, Beijing, Jumat (9/3).
Analis senior kebijakan di Gavekal Dragonomics, institusi konsultasi yang bermarkas di Beijing, Yanmei Xie, mengungkapkan apa yang dihadapi Tiongkok saat ini adalah sindrom "good emperor, bad emperor". "Secara logis, sebagian besar warga Tiongkok mau menerima anggapan bahwa saat ini Tiongkok memiliki seorang kaisar yang baik, dan oleh karenanya, mereka patut untuk mempertahankannya sejauh mungkin," kata Xie.
Dalam penjabarannya, Xie tak menampik bahwa rakyat Tiongkok takut jika Xi akan jadi "Mao ke-2". Namun, Xie menegaskan bahwa Xi berbeda dengan Mao. "Mao memperlemah partai dan negara demi diri pribadi. Xi tak seperti itu karena ia berkomitmen untuk memperkuat partai dan secara selektif memperkuat institusi selama mereka masih berada di bawah partai," jelas Xie.
ils/FT/WP
Komentar
()Muat lainnya