Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pemanasan Global

Dana Hibah Iklim Masih Diperdebatkan Jelang KTT

Foto : ISTIMEWA

SALEEMUL HUQ Penasihat di Lembaga Iklim, Climate Vulnerable Forum - Kita tiba di persimpangan kritis. Kami di negara berkembang sudah terkena dampak bencana iklim dan membahasnya sejak lama.

A   A   A   Pengaturan Font

KAIRO - Ketika diplomat dari hampir 200 negara akan bertemu di Sharm el Sheikh, Mesir, pada 7 November mendatang, perundingan tidak hanya berpusat pada reduksi emisi dan dekarbonisasi, melainkan juga dana kompensasi bencana iklim.

Perdebatan soal dana hibah iklim tersebut diniatkan sebagai instrumen untuk memitigasi dampak gelombang panas ekstrem, kebakaran hutan, kenaikan muka laut atau bencana kekeringan. Ia terutama membantu negara-negara miskin yang notabene berkontribusi paling kecil pada pemanasan global.

Menurut PBB, sebanyak 46 negara miskin di dunia yang mewakili 14 persen populasi Bumi, tercatat memproduksi hanya 1 persen pada emisi CO2 tahunan. Namun, bencana iklim yang kini juga melanda negara-negara kaya, semisal kekeringan ekstrem di Eropa dan Amerika Utara, mengubah paradigma dana iklim.

"Kita tiba di persimpangan kritis. Kami di negara berkembang sudah terkena dampak bencana iklim dan membahasnya sejak lama. Tapi, sekarang negara-negara kaya juga terkena dampak," kata Saleemul Huq, penasihat di lembaga iklim, Climate Vulnerable Forum, yang mewakili 55 negara.

Masih Harus Dibahas
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top