Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dampingi Anak Belajar di Rumah Selama Pandemi

A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:

Bu Rossa, hari ini, anak-anak mulai masuk sekolah. Sementara itu, TV menyiarkan jumlah orang yang positif korona terus meningkat. Sekolah sudah mengumumkan anak-anak tetap belajar secara online dari rumah. Tidak tahu ini sampai kapan. Anak saya tiga. Suami kerja di luar kota. Tanpa pembantu. Saya sendiri menjalankan bisnis online. Mohon nasihat agar saya tetap dapat maksimal mendampingi anak-anak belajar setiap hari.

Jawaban:

Tahun ajaran baru hari ini dimulai, tapi pandemi korona belum sirna. Demi menjaga keamanan dan kesehatan para peserta didik, pemerintah memutuskan untuk melanjutkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan metode daring. Artinya, orang tua tetap diminta bersama putra putrinya belajar setiap hari di rumah.

Mendampingi anak belajar dari rumah, sambil orangtua mengerjakan pekerjaan memang menjadi tantangan tersendiri. Yang perlu dingat orangtua di rumah bukan untuk menggantikan semua peran guru di sekolah.

Untuk mendapat gambaran cara mendampingi anak belajar secara efektif, orang tua dapat menerapkan panduan teknik "MIKIR." M - membuat jadwal dan aturan bersama. I - ide kegiatan. K - Komunikasi positif. I - Ingatkan waktu dan introspeksi, serta R - Refleksi dan relasi. Teknik ini dikembangkan Program Pintar Tanoto Foundation seperti dilansir laman Guru Berbagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

  1. Membuat jadwal dan aturan bersama

Ingatkan anak tentang aturan dan jadwal yang dibuat bersama merupakan tanggung jawab setiap anak untuk mengikutinya. Membantu anak membuat jadwal kegiatan bukan berarti membuatkan agenda kegiatan anak. Ini lebih sebagai memberi kesempatan anak untuk membuat jadwal sendiri. Hal ini membantu anak bertanggung jawab terhadap semua rencana kegiatan pada hari berjalan.

Berikanlah waktu kepada anak untuk mengingat kembali yang harus dikerjakan harian. Tuliskan dan tempelkan jadwal kegiatan yang sudah dibuat anak di tempat yang mudah terlihat. Diskusikan atau beri kesempatan anak untuk membuat opsi kegiatan sehingga ada pilihan kegiatan yang bisa dijalankan.

  1. Ide Kegiatan

Bantu dengan ide kegiatan bila anak bingung menuliskan kegiatan yang akan dilakukan. Jika anak kesulitan menemukan ide kegiatan, bantu mereka dengan menyebutkan beberapa yang bisa dilakukan, selain tugas sekolah. Misalnya,
- Kegiatan Rutin Harian (ibadah, mandi pagi, sarapan, dan berdoa).
- Kegiatan Belajar (mengingatkan apa yang harus dikerjakan anak di rumah sesuai tugas dari guru).
- Kegiatan Fisik (olahraga ringan, membersihkan halaman, rumah, kamar sendiri, alat pribadi seperti piring dan gelas setelah makan).
- Kegiatan Lain (membaca buku, menulis jurnal harian, games, membantu orang lain di tengah wabah Covid-19 seperti memberikan makanan untuk yang memerlukan, mengumpulkan uang saku untuk sumbangan, dsb).

  1. Komunikasi Positif

Bangun hubungan yang positif dan selalu bertanya dengan positif terutama ketika anak akan memulai sebuah kegiatan. Tanyakan kepada anak: Apa yang bisa dibantu? Bantulah anak untuk memahami yang harus dikerjakan.

Orang tua sangat penting untuk menanyakan sesuatu yang bisa dibantu sehingga membangun hubungan positif dengan anak. Bertanya tentang tugas yang bisa dibantu bukan berarti mengerjakan semua pekerjaan yang seharusnya dikerjakan anak.

Bantulah anak memahami yang harus dikerjakan dengan membaca kembali tugas sekolah. Jika masih mengalami kesulitan, orang tua atau anak bisa menghubungi kembali guru melalui telepon, SMS, atau WA untuk meminta penjelasan.

  1. Ingatkan Waktu dan Introspeksi

Ingatkanlah jadwal kegiatan dan waktu yang akan, sedang, dan telah digunakan anak. Mengingatkan kegiatan yang sudah direncanakan bisa membantu mereka mencapai target.

Beberapa kegiatan yang sudah direncananakan kadang tidak bisa dikerjakan karena anak mengubah jadwal yang sudah dibuat. Ingatkanlah bahwa mengubah jadwal bisa dilakukan dengan menulis kembali perubahan pada jadwal yang sudah dibuat sehingga target-target kegiatan bisa dicapai. Introspeksi atau ingatkan diri kita masing-masing, orang tua bukan serbatahu segalanya.

Jika kita tidak mengerti pertanyaan anak, ingat banyak jalan menuju Roma. Ini beberapa idenya. Lihat WA grup, tanya anak yang lain, lihat internet, tanya ke guru kelas, atau cara lainnya.

  1. Refleksi dan Relasi

Orang tua bisa melakukan refleksi kegiatan yang sudah dilakukan bersama secara informal dengan mengobrol atau sambil makan malam atau cara lainnya. Bantu anak untuk melakukan refleksi tentang kegiatan pada hari itu. Lakukanlah refleksi dengan anak dalam aktivitas santai, sambil mengobrol di ruang keluarga, menjelang tidur, atau saat makan malam.

Jika anak diharuskan mengisi check list kegiatan atau semacamnya, bantu untuk melengkapi sebelum tidur. Dengarkanlah cerita mereka. Pujilah capaian anak-anak hari ini dan berikan komentar atau saran jika diperlukan.

Ada enam kegiatan penting dalam membangun hubungan yang positif dalam mendampingi anak Belajar dari Rumah:

  1. Membuat dan menerapkan aturan bersama.
    2. Mengajukan pertanyaan positif jika ada sesuatu yang ingin diketahui tentang aktifitas anak.
    3. Memberikan apresiasi setiap hal baik yang sudah dilakukan anak.
    4. Mengonfirmasi, bukan menghakimi atau memarahi anak jika ada yang perlu diperbaiki.
    5. Memberikan waktu sepenuh hati untuk anak-anak.
    6. Memasang hasil karya anak di dinding kamar atau tempat belajar sebagai bentuk apresiasi. hay/G-1*
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top