Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Dampak Negatif "Gadget"

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Alasannya untuk pendidikan (80 persen), pengenalan teknologi (68 persen), hiburan (57 persen), dan membuat anak sibuk (55 persen). Namun, ada kekhawatiran orang tua ketika mengizinkan anak menggunakan gadget. Hal ini terkait dengan alasan kesehatan (92 persen), ketergantungan (90 persen), dan konten negatif (88 persen).

Terkait kesehatan, dikutip dari buku Bila si Kecil Bermain Gadget, sedikitnya ada tiga gangguan kesehatan akibat penggunaan gadget. Pertama, gangguan otak. Sebab di otak terdapat hormon dopamin yang menghasilkan perasaan nyaman atau tenang. Jika seorang anak membuka konten atau informasi negatif, seperti kekerasan atau materi pornografi, maka memori otak akan menyimpan bahkan dalam jangka waktu lama. Jika tidak segera diatasi, akan menyebabkan anak kecanduan konten tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan, antusias anak atas rangsangan cukup tinggi, keingintahuan terhadap sesuatu, dan kesukaannya dalam meniru yang dilihat. Selain itu, daya ingat anak juga sangat tinggi. Maka, sangat disayangkan jika kemampuan otak anak tersebut tidak dimaksimalkan pada pengembangan secara positif.

Kedua, gangguan mata. Ketika anak browsing menggunakan gadget, fokus mata pada gadget lebih intens. Ini menyebabkan otot-otot mata bekerja cenderung lebih keras. Hal tersebut dapat menyebabkan sakit kepala dan tegang di daerah kelopak mata. Jika ditambah penggunaan jarak baca dekat, dapat berisiko menambah minus anak yang berkacamata.

Hasil penelitian pada anak usia sekolah (6-12 tahun), menunjukkan bahwa ada pengaruh antara posisi dan intensitas pencahayaan saat menggunakan gadget terhadap penurunan tajam penglihatan anak usia sekolah. Maka, gangguan mata anak dapat terjadi karena pencahayaan tidak baik dan jarak yang dekat antara mata dan gadget.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top