Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fluktuasi Harga Pangan I Pemprov Lampung Larang Penjualan Gabah ke Luar Daerah

Daerah Produsen Mulai Proteksi Cadangan Pangan

Foto : ANTARA

DWIJONO HADI DARWANTO Guru Besar Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta - Dari dulu Lampung itu lumbung pangan. Jadi kalau data tahun ini menunjukkan Lampung surplus tapi di pasar terjadi kelangkaan, dugaan Gubernur Lampung bahwa ada monopoli memang bisa dibenarkan.

A   A   A   Pengaturan Font

Langkah Gubernur Lampung untuk meminta KPPU turun bisa diikuti dengan langkah strategis untuk membuat sistem "Lumbung Pangan" yang dikelola oleh gabungan kelompok tani setempat sehingga bisa menahan masuknya para pemain besar pangan yang monopolistik.

Dengan situasi perubahan iklim seperti sekarang, perdagangan pangan memang menjadi incaran banyak pihak untuk menangguk untung. Maka sudah seharusnya pemerintah benar-benar fokus menjaga stok sekaligus kesejahteraan petani. "Kalau ada monopoli meski harga gabah dan beras naik, tetapi petani tetap tidak dapat keuntungan," kata Dwijono.

Dalam kesempatan lain, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, mengatakan Gubernur Lampung ingin warga Lampung tidak kekurangan beras dengan mengisolasi beras produksi petani Lampung tidak ke luar daerahnya.

"Ini bagus untuk pengendalian inflasi regional khususnya Provinsi Lampung, tetapi bagi provinsi lain yang bukan produsen beras tentu ini problem," kata Esther.

Hal itu karena daerah lain yang dekat Lampung, tetapi bukan produsen beras, seperti Bangka Belitung (Babel), Riau, Bengkulu dan daerah lainnya harus membeli dari produsen beras lainnya, seperti Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top