Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fluktuasi Harga Pangan I Pemprov Lampung Larang Penjualan Gabah ke Luar Daerah

Daerah Produsen Mulai Proteksi Cadangan Pangan

Foto : ANTARA

DWIJONO HADI DARWANTO Guru Besar Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta - Dari dulu Lampung itu lumbung pangan. Jadi kalau data tahun ini menunjukkan Lampung surplus tapi di pasar terjadi kelangkaan, dugaan Gubernur Lampung bahwa ada monopoli memang bisa dibenarkan.

A   A   A   Pengaturan Font

"Karena gabah ini di tingkat petani disimpan di lumbung yang bertujuan sebagai cadangan makanan saat musim panen belum dimulai, dan apabila diperjualbelikan sampai keluar daerah maka akan terjadi kekurangan sehingga menimbulkan inflasi dan membuat ekonomi daerah terganggu," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung pada 2023, luasan panen di Provinsi Lampung sebesar 532,77 ribu hektare dengan produksi padi sekitar 2,73 juta ton gabah kering giling (GKG) atau sekitar 1,57 juta ton beras.

Dugaan Monopoli

Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Dwijono Hadi Darwanto, mengatakan kelangkaan beras di Lampung pada saat ini juga pernah terjadi pada 2017 lalu. Namun bedanya, saat itu memang terjadi penurunan produksi karena kemarau berkepanjangan.

"Dari dulu Lampung itu lumbung pangan. Jadi kalau data tahun ini menunjukkan Lampung surplus tapi di pasar terjadi kelangkaan, dugaan Gubernur Lampung bahwa ada monopoli memang bisa dibenarkan. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) harus menginvestigasinya secara serius," papar Dwijono.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top