Cuaca Wilayah Ini Berpotensi Hujan Lebat pada 24-25 Maret 2025 Menurut BMKG
- Prakiraan Cuaca
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami hujan lebat pada 24-25 Maret 2025. Prakiraan ini dikeluarkan sebagai bagian dari upaya mitigasi cuaca ekstrem yang berpotensi menyebabkan banjir dan bencana hidrometeorologi lainnya. Masyarakat di wilayah terdampak diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan cuaca dari sumber resmi.

Ket.
Doc: ISTIMEWA
Menurut BMKG, faktor utama yang menyebabkan hujan lebat ini adalah aktivitas monsun Asia dan dinamika atmosfer yang mendukung pertumbuhan awan hujan. Selain itu, keberadaan pola tekanan rendah di sekitar wilayah Indonesia turut meningkatkan potensi curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari ke depan. Fenomena ini biasanya berdampak pada peningkatan intensitas hujan di beberapa daerah tertentu.
Sejumlah wilayah yang diperkirakan akan mengalami hujan lebat antara lain Sumatra bagian tengah dan selatan, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, serta beberapa wilayah di Nusa Tenggara. BMKG juga mengingatkan kemungkinan terjadinya angin kencang dan kilat yang dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang dan tanah longsor, terutama di daerah dengan kondisi tanah yang labil.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat yang berada di daerah rawan banjir dan longsor diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan. Pemerintah daerah serta tim tanggap darurat diharapkan dapat melakukan persiapan yang diperlukan, termasuk memastikan saluran air berfungsi dengan baik dan menyiapkan tempat evakuasi jika diperlukan. Informasi cuaca terkini dapat diakses melalui situs resmi BMKG atau aplikasi cuaca terpercaya.
Dengan meningkatnya potensi cuaca ekstrem ini, BMKG menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dalam memahami dan merespons peringatan dini. Mengikuti anjuran otoritas terkait dan membatasi aktivitas di luar rumah saat hujan lebat menjadi langkah sederhana yang dapat membantu mengurangi risiko bencana. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat terus memantau pembaruan dari BMKG melalui berbagai saluran komunikasi resmi.