Covid-19 Bisa Sebabkan Pasien Alami Rambut Rontok
Ahli dermatologi Angelo Landriscina, MD, mengatakan kepada Health, jenis kerontokan rambut ini dapat terjadi setelah peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, tidak hanya penyakit parah tetapi juga pemicu stres psikologis yang serius, seperti kehilangan orang yang dicintai.
"Kami tidak membicarakan stres harian yang biasa di sini," kata dia.
Untuk memahami telogen effluvium, ada baiknya memahami siklus pertumbuhan rambut. "Pada waktu tertentu, 85-90 persen rambut berada dalam fase yang disebut anagen atau fase pertumbuhan. Sedangkan 1-2 persen berada dalam fase transisi yang disebut catagen. Hingga 10 persen rambut berada dalam fase telogen atau fase istirahat, yaitu fase di mana rambut biasanya rontok," ujar Landriscina.
Memasuki fase telogen effluvium, sejumlah rambut biasanya bergerak ke fase telogen dan rontok.
American Academy of Dermatology (AAD) menyatakan, kehilangan 50 hingga 100 rambut sehari hal yang biasa. Namun kehilangan secara signifikan lebih dari ini dianggap berlebihan, dan menghasilkan diagnosis telogen effluvium.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya