Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

“Circular Economy" Solusi Tangani Sampah Secara Ekologi dan Ekonomi

Foto : Istimewa

Ketua Umum Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (APPI), Bagong Suyoto (tengah), usai diskusi soal sampah, di Bekasi, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

"Pada waktu bersamaan, pasar tungal memberikan kritik massif pada EU untuk mengatur standar global dalam product sustainability dan mempempengaruhi desain produk dan nilai rantai menajemen seluruh dunia," kata Bagong.

Menurut dia, ada sejumlah sustainability principles dan penghargaan berkaitan denan aspek circular economy, di antaranya memperbaiki durability produk, reusability, upgradability and reparability yang ditujukan pada produk yang mengandung hazardous chemicals, dan meningkatkan energy and resources efficiency; meningkatkan recycled conten in products, ketiak mempertahankan performance dan keselamatan; memfasilitasi remanufacturing and high-quality recycling; mengurangi carbon and environmental footprints; membatasi single-use and countering premature obsolescence; memperkenalkan suatu ban on the destruction of ubsold durable goods.

Yang paling pokok memperhatikan standar berkualitas tinggi dan memberikan insentif memadai bagi produk-produk ramah lingkungan dan pelaku yang terlibat dalam daur ulang.

Namun, dari semua itu, persoalan lingkungan hidup dan persampahan cenderung merupakan persoalan lapangan. Tidak akan beres kalua hanya didiskusikan, diseminarkan, diwebinarkan sepanjang waktu dengan berpindah-pindah tempat. Persoalan yang terjadi sekarang ini bersumber pada manusia Indonesia. Urusan sampah tak kunjung beres bermula dari manusia negeri ini, birokrat, swasta dan sebagian masyarakat.

Menurut Bagong, masalah sampah itu adalah barang mati, mau ditaruh di mana saja, dibuang ke TPA dan ditumpuk saja itu urusan manusia. Sampah diolah dengan multi-teknologi itu karena kehendak manusia. Jadi, otak dan hati manusia Indonesia yang harus dibenahi, terutama para pejabat dan para pengambil keputusan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top