Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

“Circular Economy" Solusi Tangani Sampah Secara Ekologi dan Ekonomi

Foto : Istimewa

Ketua Umum Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (APPI), Bagong Suyoto (tengah), usai diskusi soal sampah, di Bekasi, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut siaran pers yang diterima Koran Jakarta, Senin (6/12), Indonesia sudah punya UU No. 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah, Peraturan Pemerintah No. 81/2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tanggal, Perpres No. 97/2017 tentang Jakstranas Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, dan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sudah memiliki Perda tentang Pengelolaan Sampah dan Jaksatrada.

"Kita sudah memiliki regulasi pengelolaan sampah cukup, namun sosialisasinya boleh jadi masih kurang, apalagi menyentuh kampung-kampung. Juga, regulasi tersebut tidak dijalankan secara konsisten dengan berbagai alasan. Misal karena anggaran tidak ada, terlalu kecil. Bisa juga sebab SDM-nya terbatas," kata Bagong.

Sekarangan ini dikenal ada tiga pendekatan pengelolaan sampah (KLHK, 2020). Pertama, minim sampah (less waste). Konsep dasarnya, persoalan persampahan dapat diselesaikan melalui perubahan perilaku. Konsep pemikiran ini berkembangan di kalangan anak muda dan millennial. Teori dasarnya, limit to growth dan disruption. Target pada pendekatan nimim sampah: (1) single use plastic bag/kantong kresek, (2) cutley & plastic straw, (3) styrofoam, phasing-down tahun 2029.

Kedua, tambah dia, pelayanan dan teknologi. Konsep dasarnya, kumpul angkut buang yang lebih advanced, persoalan persampahan diselesaikan melalui pelayanan oleh Pemda dengan pendekatan teknologi, tanpa perlu mendorong perubahan perilaku. Konsep ini membutuhkan biaya dan cost yang relatif cukup mahal, negara dengan GDP tinggi akan mudah melakukan konsep ini, seperti Singapura, Jepang, Korea Selatan, Jerman, Inggris, dan Austria.

Ketiga, tambah Bagong, sirkular ekonomi. Konsep dasarnya, persoalan persampahan dapat diselesaikan dengan menjadi sampah sebagai sumber daya serta pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh dengan baik. Konsep circular economy adalah pemikiran yang paling ideal, karena Indonesia masih sangat membutuhkan pertumbuhan ekonomi sebagai negara sedang menuju negara maju.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top