Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

ChatGPT Digugat karena Cemarkan Nama Baik, Netralitas Teknologi AI Diuji

Foto : The Conversation/TY Lim/Shutterstock

ChatGPT.

A   A   A   Pengaturan Font

Pada bulan yang sama, Jonathan Turley, seorang dosen hukum di George Washington University Law School, AS, mendapati dirinya dituduh melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswinya dalam sebuah perjalanan studi ke Alaska. Informasi tersebut merupakan olahan ChatGPT yang juga mencantumkan bahwa kasusnya dimuat dalam sebuah artikel di The Washington Post. Faktanya, Jonathan tidak pernah mengadakan studi lapangan ke Alaska dan artikel di the Washington Post yang dimaksud tidak pernah ada.

Rentetan kontroversi ketidakakuratan informasi yang diolah ChatGPT memang hanya tinggal menunggu waktu sampai akhirnya benar-benar ada gugatan kepada hukum terhadap teknologi mutakhir ini.

Gugatan terhadap AI oleh Mark Walters ini memunculkan diskusi-diskusi penting terkait netralitas teknologi dan pertanggungjawaban hukum oleh teknologi AI. Apakah mungkin AI sebagai sebuah teknologi bisa dianggap sebagai sebuah teknologi yang netral, atau justru memiliki nilai-nilai tertentu yang dipengaruhi penciptanya?

AI dan netralitas teknologi

Kontroversi terkait teknologi AI dalam ChatGPT memang telah lama diperdebatkan sejak perilisannya kepada publik akhir tahun lalu. Sebagian besar masyarakat memandang AI membawa pengaruh negatif karena masalah privasi atau penyalahgunaannya oleh mahasiswa, tetapi tidak sedikit yang menganggap bahwa ChatGPT dapat digunakan secara maksimal untuk kebutuhan dan tujuan yang positif.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top