Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

ChatGPT Berdampak Buruk bagi Lingkungan? Simak Kata Ahli Komputer

Foto : Theconversation/AP/Steve Helber

AI chatbots, mesin pencari, dan pembuat gambar dengan cepat menjadi arus utama, menambah jejak karbon AI.

A   A   A   Pengaturan Font

Angka di atas baru berasal dari proses pembuatannya, sebelum digunakan secara massal oleh pengguna.

Walau begitu, ukuran pun bukan satu-satunya tolok ukur emisi karbon dari AI. Model AI open access BLOOM yang dikembangkan BigScience project di Prancis, berukuran mirip dengan GPT-3 tapi memiliki jejak karbon jauh lebih rendah. BLOOM hanya menghabiskan listrik 433 megawatt jam dan menghasilkan emisi 30 ton setara CO2.

Google dalam studinya menemukan, penggunaan AI dengan ukuran serupa tapi dilengkapi model perancangan dan prosesor yang lebih efisien, serta ditopang pusat data yang lebih ramah lingkungan, bisa memangkas jejak karbon seratus hingga seribu kali.

Saat sudah diluncurkan, model AI yang lebih besar memang menghabiskan energi lebih banyak. Data terkait jejak karbon dalam satu permintaan AI generatif masih terbatas. Beberapa pihak memperkirakan jumlahnya bisa mencapai 4-5 kali lipat lebih tinggi dari satu permintaan di mesin pencari.

Saat chatbot dan pembuat gambar menjadi semakin populer, dan saat Google maupun Microsoft menerapkan model bahasa AI di mesin pencari mereka, maka setiap hari jumlah pertanyaan yang mereka terima bisa terus bertumbuh secara eksponensial.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top