Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cerita di Balik Perdamaian Adat Masyarakat Maybrat

Foto : KORAN JAKARTA/AGUS SUPRIYATNA

GLADI RESIK | Sejumlah warga Kabupaten Maybrat mengikuti acara gladi resik perdamaian adat masyarakat Maybrat, di Kumurkek, Papua Barat, Selasa (2/10).

A   A   A   Pengaturan Font

Suasana Ayamaru, yang sempat dijadikan ibu kota sementara Maybrat, sepi saja. Jadi jangan bayangkan, suasananya mirip dengan ibu kota kabupaten di Jawa. Suasana lebih mirip desa kecil. Yang menarik, gereja-gereja yang dibangun cukup besar dan megah.

Perjalanan dilanjutkan ke Kumurkek. Tiba di sana sudah menjelang sore. Di sebuah lapangan di atas bukit, pesta perdamaian adat akan digelar. Di bukit yang sama sudah tampak gedunggedung perkantoran yang telah dibangun megah. Saat tiba di sana, digelar proses gladi bersih pesta perdamaian adat.

Gladi Bersih

Dari prosesi gladi bersih itu Koran Jakarta tahu ada cerita tragedi di balik pesta perdamaian adat masyarakat Maybrat. Ada tragedi terbunuhnya seorang pemuka suku yang dilakukan kelompok suku lain di Maybrat. Seperti diketahui ada tiga suku besar di Maybrat, yakni Ayamaru, Aifat, dan Aitinyo.

Yang terbunuh itu berasal dari Suku Aitinyo. Dia meninggal dalam rusuh menjelang pemilihan kepala daerah digelar di Maybrat. Pelakunya berasal dari suku Aifat yang kebanyakan mendiami daerah Kumurkek. Kini, setelah berseteru, ketiga suku bersepakat berdamai. Prosesi perdamaian digelar dalam sebuah pesta perdamaian adat.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top