Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cek Sendiri Tak Perlu ke Dokter, Metode Baru Deteksi Dini Kanker Serviks Diperkenalkan di Yogyakarta

Foto : Istimewa

Kadinkes DIY, Pembajun.

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Universitas Hannover Jerman akan memperkenalkan metode baru skrining dan pencegahan kanker serviks, utamanya kepada masyarakat di Kulon Progo.

Hal ini diungkapkan Dosen Fakultas Kedokteran UMY, Supriyatiningsih, usai bertemu dengan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada Senin (22/11).

Pertemuan yang juga dihadiri Dekan Fakultas Kedokteran UGM, Ova Emilia, dilakukan di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Supriyatiningsihmengungkapkan, melalui proyek ini, pihaknya ingin memperkenalkan sebuah teknik baru dalam melakukan skrining dan deteksi dini terhadap kanker serviks. Selama ini, metode skrining yang telah dilakukan melalui metoda IVA(Inspeksi Visual dengan Asam Asetat), sensitivitasnyamasih rendah.

"Maka kami memperkenalkan teknik baru yang didalamnyakami juga melakukan berbagaitrainingmulai dari kader, puskesmas sampai rumah sakit,sehingga kami akan membuat pola baru yang nantinya bisa menjadi representasi yang mungkin bisa dibawa untuk level nasional," jelasnya.

Dikatakan Supriyatiningsih, proyek ini akan berjalan mulai dari tahun 2021 sampai 2023mendatang. Mengenai sumber pendanaannya, menurutnya semuanya bersumber dari Pemerintah Federal Jerman melalui Kementerian Pendidikan dan Riset Jerman.

Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutiemengatakan, pada prinsipnya Pemda DIY sangat mendukung proyek kerja sama antar akademisi ini. Apalagi, angka kasus kanker serviks di DIY masih cukup tinggi.

"Pada pemeriksaanatauskrining kanker serviksselama ini yang dilakukan denganpap smearternyata sering kali membuat ibu-ibu malu memeriksakan diri. Dengan metode baru ini diharapkan kendala itu bisa diatasi karena metode yang baru ini bersifatself assessmentatau memeriksa diri kita sendiri," jelasnya.

Pembajun mengungkapkan harapannya dengan diujicobakan metode baru ini mudah-mudahan bisa sukses menyembuhkan lebih banyak pasien kanker serviks dan menekan kasusnya. Dengan begitu diharapkan juga bisa menekan biaya pengobatan, termasuk yang harus ditanggung melalui BPJS.

"Kenapa sasarannya KulonProgo?Karena memang kasus di sana banyak.Kemudian karena dukungan dari para tenaga ahli untuk sementara ini cukup baik di sana. Nanti kalau misalnya sudah sukses, tentukita akan diaplikasikan di kabupaten dan kota lain," imbuhnya.

Pembajun mengungkapkan, dalam pertemuan, Sri Sultan pun menyatakan dukungannya dan meminta agar program ini bisasustainable,tidak hanya sesaatsehinggatransfer knowledge-nya bisa berjalan.

Gubernur DIY juga menyarankan agar proyek ini bisa menggandeng pihak lain, seperti yayasan kanker agar mereka yang terdeteksi positif kanker serviks bisa mendapatkan bantuan lebih baik lagi, sampai benar-benar sembuh.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top