Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cegah Kanker Serviks Perlu Skrining

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kanker serviks bersama kanker payudara menakutkan wanita. Sejauh ini kejadian kanker serviks masih tertinggi pada wanita setelah payudara.

Tidak seperti kanker pada umumnya, penyebab kanker serviks virus Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini terdapat pada mereka yang aktif berhubungan intim, yaitu pada pria berumur 20-24 tahun dan wanita berumur 16-19 tahun.

Dalam proses menjadi kanker serviks perlu waktu cukup lama. Umumnya proses ini tidak menunjukkan gejala yang spesifik sehingga sulit terdeteksi dan membuat penyakit satu ini selalu mengalami keterlambatan penanganan.

Gejala yang umum terjadi adalah keluarnya bercak darah ketika berhubungan intim atau cairan dengan bau yang menyengat. Rasa sakit pada panggul pun tidak terlalu teridentifikasi, sehingga ketika muncul gejala biasanya kondisinya sudah cukup serius.

"Kanker serviks merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini HPV DNA secara rutin, terutama bagi wanita yang sudah pernah berhubungan seksual," ujar dr. Gatot N.A. Winarno, Sp.OG(K), M.Kes dalam webinar bertajuk "Waktunya Skrining Kanker Serviks," yang dihelat Kalbe Farma Sabtu (16/1).

Tes HPV DNA dilakukan untuk mendeteksi sejak awal terjadinya infeksi virus HPV risiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker serviks. "Semakin cepat kanker serviks di deteksi maka akan lebih mudah diobati," tegas Gatot.

Tes HPV DNA juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan metode tes lainnya seperti Inspeksi visual asam asetat (IVA), Papsmear, dan Papsmear Berbasis Cairan. Metode ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang lebih tinggi dibandingkan kedua metode tes tersebut.

Studi ini juga menyatakan bahwa penggunaan tes HPV DNA sebagai metode skrining dapat meningkatkan ketaatan pasien dalam mengikuti skrining lebih rutin karena cara pengambilan sampel yang lebih mudah dan bisa dilakukan sendiri.

Tes HPV DNA tidak invasif dibandingkan tes pap smear ataupun tes IVA, sehingga dapat mengurangi risiko akibat prosedur yang dilakukan. Skrining ulangan dengan tes HPV DNA umumnya juga dilakukan dalam jeda yang lebih panjang dibandingkan tes lainnya alias bertahan lama.

Dalam rangka Bulan Peduli Kanker Serviks, Kalbe Farma mempunyai Program Skrining HPV DNA bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jawa Barat dan para Tenaga Kesehatan yang berkompeten. Pemeriksaan HPV DNA dengan layanan yang disebut dengan One Onco ini mencakup pemeriksaan terhadap 15 subtipe yang memiliki risiko tinggi.

One Onco adalah sebuah layanan (ekosistem) onkologi terintegrasi, yang memberikan solusi komprehensif kepada pasien kanker, melalui layanan diagnostic terpadu, terapi (pengobatan) hingga komunitas. Harapannya dengan adanya layanan holistik ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dari pasien kanker dan keluarganya.

"Pemeriksaan ini didukung oleh Laboratorium Kalgen Innolab yang dimiliki oleh Kalbe Group, yang memberikan layanan laboratorium mulai dari pemeriksaan sederhana hingga yang canggih seperti pemeriksaan molekuler guna mendukung pengobatan yang lebih presisi," ujar dr. Selvinna, Marketing General Manager One Onco PT Kalbe Farma.

Mengambil momen Bulan Kesadaran Kanker Serviks pada bulan Januari setiap tahunnya, tahun ini para pemangku kepentingan ingin mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya skrining kanker serviks. Selain itu meningkatkan cakupan skrining kanker serviks di Indonesia juga dilakukan untuk dapat melayani masyarakat luas.

Saat ini kisaran tarif layanan tes HPV DNA masih tergolong mahal. Untuk sekali tes yang dikenakan oleh penyedia layanan antara 600 ribu hingga 700.000 rupiah. Hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top