Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Kemandirian Pangan - Pada Maret Nanti, Produksi Beras Capai 3,5 Juta Ton

CBP Impor Abaikan Nasib Petani

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah kehilangan arah dalam pemenuhan CBP lantaran Bulog selama 2022-2023 gagal menyerap beras petani secara optimal sehingga stok menipis dan harga tak dapat dikendalikan.

JAKARTA - Pemerintah jangan hanya fokus memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP), tanpa memastikan sumbernya berasal dari dalam negeri sendiri. CBP tidak akan membantu petani apabila sumbernya dari impor.

Peneliti Ekonomi Celios, Nailul Huda, mengatakan CBP berfungsi untuk beberapa hal, di antaranya stabilisasi harga saat pemerintah intervensi, patokan harga beras, dan peningkatan kesejahteraan petani.

"Jadi, saya rasa CBP itu cukup penting untuk mengendalikan inflasi secara temporer. Yang penting adalah sumber CBP yang saya berharap lebih banyak diserap dari dalam negeri. Agar fungsi kesejahteraan petani juga jalan," tegas Huda pada Koran Jakarta, Selasa (30/1).

Saat ini, terang Huda, pemerintah seperti kehilangan arah dalam pemenuhan CBP. "Bulog selama 2022-2023 gagal menyerap beras dari petani secara optimal," tegas Huda.

Akibatnya, lanjut Huda, stok beras menipis dan harga tidak dapat dikendalikan. Karena itu, pemerintah tidak punya kekuatan intervensi secara cukup sehingga harus impor lagi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top