Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Unjuk Rasa di Hong Kong I Reuters Rilis Rekaman Tentang Rencana Pengunduran Diri Lam

Carrie Lam Enggan Mundur

Foto : AFP/ANTHONY WALLACE

Carrie Lam

A   A   A   Pengaturan Font

Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, kembali menyatakan bahwa dirinya tak akan mengundurkan diri dan menegaskan ia bersama timnya akan terus membantu Hong Kong.

HONG KONG - Ketua Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam menegaskan bahwa dirinya tidak berniat untuk mundur dari jabatannya sebagai pemimpin. Pernyataan Lam itu disampaikan pada Selasa (3/9) setelah beredar rekaman suara tentang dirinya yang menyatakan ia ingin berhenti setelah terjadi aksi unjuk rasa selama tiga bulan yang kerap disertai kerusuhan di kota yang dipimpinnya.

Dalam aksi unjuk rasa itu, sejumlah aktivis prodemokrasi Hong Kong telah ditahan saat mereka memperjuangkan perlawanan atas rencana Lam untuk memberlakukan rencana undang-undang yang memungkinkan ekstradisi ke Tiongkok daratan.

Aksi protes antipemerintah telah berkembang menjadi kampanye demokrasi yang lebih luas yang diwarnai bentrokan antara demonstran dan polisi. Aksi pembangkangan ini merupakan tantangan terbesar bagi pemerintahan Tiongkok sejak penyerahan Hong Kong dari Inggris pada 1997.

"Saya telah berulang kali mengatakan dalam tiga bulan terakhir bahwa saya dan tim saya akan tetap membantu Hong Kong," kata Lam dalam konferensi pers pada Selasa pagi.

Dalam penegasnya, Lam mengatakan bahwa dirinya bahkan tidak pernah berpikir untuk membahas pengunduran dirinya kepada pemerintah Tiongkok, yang telah memberi Hong Kong sebuah otonomi terbatas. "Konflik batin yang menyatakan bahwa saya sendiri ingin berhenti namun tak bisa melakukannya itu sama sekali tak ada," imbuh dia.

Pernyataan Lam itu disampai setelah kantor berita Reuters merilis rekaman suara saat ketua eksekutif Hong Kong itu berbicara dihadapan para pemimpin bisnis pada pekan lalu yang memberi tahu bahwa ia ingin mundur dan bertanggung jawab atas terjadinya kerusuhan.

"Sebagai kepala eksekutif yang menyebabkan kekacauan besar di Hong Kong, ini tidak dapat dimaafkan," kata Lam yang terdengar amat emosional dalam rekaman suara itu. "Jika aku punya pilihan, hal pertama adalah berhenti, setelah membuat permintaan maaf yang mendalam," tambah Lam yang berbicara dalam bahasa Inggris.

Lam mengatakan kepada para pemimpin bisnis bahwa dirinya memiliki ruang yang sangat terbatas untuk menyelesaikan krisis karena masalah ini menyangkut keamanan nasional dan kedaulatan Tiongkok.

Dalam rekaman suara yang bocor itu Lam menerangkan bahwa Beijing sama sekali tak punya rencana untuk mengirimkan pasukan ke Hong Kong. Dalam pernyataannya, Lam juga mengklaim bahwa Beijing tak punya tenggat untuk melakukan penindakan untuk meredakan kerusuhan.

"Mereka (Beijing) tahu risikonya akan amat besar," ucap Lam.

Tak Percaya

Atas bocornya rekaman suara itu, Lam menyebut bahwa hal itu tak bisa diterima dan menolak bahwa dirinya maupun pemerintahannya sengaja mengatur semua ini.

Sementara itu pihak demonstran menuding pemimpin Hong Kong itu mencoba untuk menarik simpati atas dilema yang tengah dihadapinya. "Saya pikir dia (Lam) ingin rekaman suara itu dibocorkan dalam upaya untuk mendapatkan simpati bahwa dirinya tak bersalah dan menyesali atas apa yang telah terjadi," kata Bonnie Leung dari penyelenggara aksi unjuk rasa Civil Human Rights Front.

Tanggapan pun disuarakan oleh anggota parlemen prodemokrasi bernama Lam Cheuk-ting. "Saya tak tahu apakah Lam berbohong para para pemimpin bisnis pada pekan lalu atau berbohong pada publik Hong Kong pada pagi ini," pungkas Lam Cheuk-ting. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top