Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cara Mengunduh Isi Kotak Hitam

A   A   A   Pengaturan Font

FDR berfungsi merekam beragam data tentang aspek pesawat saat terbang. Data yang direkam FDR mencakup sekitar 700 lebih parameter berbeda, termasuk kondisi sayap, autopilot, pengukur bahan bakar, ketinggian pesawat, kecepatan udara, hingga arah pesawat. Menurut peraturan federal Amerika Serikat minimal harus ada 88 parameter.

Perusahaan pembuat kotak hitam asal Amerika Serikat, Honeywell, mengatakan bahwa rekaman yang tercatat pada perangkat FDR buatannya disetel hanya untuk durasi dua jam dari posisi terakhir pesawat. Waktu ini diklaim sudah cukup untuk mengetahui yang terjadi dengan pesawat.

"Perekam data penerbangan akan memberi tahu bagaimana kecelakaan terjadi," kata Wakil Presiden Flight Safety Foundation, Greg Marshall, organisasi nirlaba di AS yang menyediakan panduan keselamatan udara kepada BBC.

FDR modern disertai suara pencari lokasi bawah air yang memancarkan "ping" ultrasonik. Suara ini membantu mendeteksi keberadaan pesawatsaat berada di bawah air. Beacon ini beroperasi hingga 30 hari dan mampu beroperasi saat tenggelam hingga kedalaman 6.000 meter (20.000 kaki), sebelum baterainya habis.

Sementara itu, CVR merekam dan menyimpan sinyal audio di dalam kokpit, termasuk rekaman percakapan pilot, diskusi awak, pengumuman ke penumpang, transmisi radio, suara mesin, hingga alarm otomatis. Alat ini secara otomatis akan menghapus data audio lebih dari dua jam sejak penerbangan terakhir.

CVR merekam sinyal mikrofon dan earphone dari headset pilot dan mikrofon area di atap kokpit. Alat ini merekam komunikasi pilot dengan kontrol lalu lintas udara. CVR standar mampu merekam 4 saluran data audio selama 2 jam.

CVR tidak hanya merekam percakapan pilot dan kopilot, namun juga beragam suara yang bisa merupakan petunjuk penting seperti suara mesin, suara alarm, bahkan suara kursi jika awak kabin bergerak. "Sementara itu, perekam suara di kokpit akan memberi informasi mengapa terjadi kecelakaan," jelas Marshall.

Sayangnya, pada kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dengan kode registrasi PK-CLC hingga Kamis (14/1) perangkat CVR belum berhasil ditemukan. "Kita juga menemukan casing atau kotak CVR. Sedang memori CVR masih dalam pencarian," jelas Wadan Satgas SAR TNI AL Kolonel Laut (P) Teddie Bernard.

Setelah kotak hitam ditemukan biasanya akan direndam dalam air agar alat tidak rusak dalam perjalanan ke laboratorium, terutama pada alat perekamanan. Untuk mendapatkan bermacam parameter informasi, alat selanjutnya diunduh (download).

LamanSkybrary menyebutkan, perekaman pada FDR dan CVR berguna untuk mengetahui ribuan parameter dalam operasi pesawat. Parameter-parameter tersebut disimpan dalam data penyimpan (data storage). Dulu penyimpanannya berupa pita magnetik, kini disimpan dalam bentuk digital memakai chip memori.

Berkala

Meski tidak terjadi masalah atau hasil kecelakaan sistem perekam data penerbangan (Flight Data Recorder/FDR) seharusnya diunduh dan divalidasi secara teratur. Persyaratan ini merupakan tambahan untuk pemeriksaan pemeliharaan fisik yang diperlukan bagi bekerjanya FDR.

Menurut Scaled Analytics pemeriksaan terdiri dari menafsirkan data penerbangan menggunakan perangkat lunak komputer khusus untuk memastikan bahwa parameter penerbangan wajib seperti kecepatan udara dan ketinggian dicatat dengan benar dan pada frekuensi minimum atau laju sampel.

"Pemeriksaan sistem FDR untuk menilai fungsionalitas semua komponen sistem," demikian tulis laman Scaled Analytics yang bergerak dalam pembacaan data penerbangan. Pengunduhan data FDR dimulai dari data penerbangan dari sensor yang terletak di berbagai bagian pesawat. Data kemudian dapat dipindahkan ke Komputer Data Udara (Air Data Computer/ADC), sebelum ke Unit Akuisisi Data Penerbangan (Flight Data Acquisition Unit/FDAU) pesawat.

FDAU berfungsi mengambil seluruh informasi yang dikumpulkan ini, meletakkannya dalam format standar (biasanya ARINC 717) dan menuliskannya ke FDR. FDR sendiri sebenarnya hanyalah sebuah alat perekam yang menangkap data apa pun, kemudian dikirim oleh FDAU.

Jarang sekali terjadi masalah dengan FDR selama Pembacaan Sistem FDR. Biasanya jika ada masalah dengan FDR, akan muncul selama pemeriksaan pemeliharaan atau melalui indikasi-indikasi di dek penerbangan.

Masalah dengan Sistem FDR sangat kompleks. Ini menyebabkan kegagalan pembacaan, seperti pada sensor-sensor. FDR juga bisa menghasilkan konversi parameter yang salah. Atau dokumentasi konversi parameter FDR dapat berisi kesalahan yang juga mengakibatkan kesalahan konversi. hay/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top