Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Cara Mengatasi Depresi dengan Keseimbangan Hidup ala Stoikisme, Apa Itu?

Foto : The Conversation/Shutterstock/Luc Emergo

Patung Epictetus, seorang filsuf Yunani Stoic yang punya pandangan hidup stoisisme, di Roma, Italia.

A   A   A   Pengaturan Font

Keempat, stoikisme mengajarkan pentingnya berempati terhadap orang lain dan melihat kemanusiaan dengan lebih purna. Prinsip ini dapat membantu kita untuk menjadi lebih baik dalam mendukung dan memahami pengalaman orang lain. Saat kita mempraktikkan empati dan kepedulian, kita dapat membangun hubungan yang lebih kuat dan lebih positif dengan orang-orang di sekitar kita.

Popularitas stoikisme di Indonesia

Di Indonesia sendiri, stoikisme sudah dikenal luas dan menjelma jadi "mantra" untuk hidup bahagia. Di kalangan anak muda, aliran ini sudah cukup populer .

Buku Filosofi Teras karya Henry Manampiring yang menjabarkan tentang "mahzab" stoikisme dan praktiknya dalam kehidupan sehari-hari ini sudah mencapai cetakan ke-50. Bahkan tidak sedikit komunitas yang telah melakukan diskusi membahas buku ini. Narasi mengenai stoikisme juga dapat dengan mudah kita temukan di sejumlah saluran YouTube, mulai dari yang dibawakan oleh Ferry Irwandi, Raditya Dika, hingga Marissa.

Dari narasi yang beredar, banyak dari penikmat stoikisme merasa bahwa aliran filsafat ini nyata memberikan kedamaian dan ketenangan dalam hidup, memberikan mereka panduan untuk mengatasi kecemasan, stres, dan ketidakpastian.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top