Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Sejarah Kemaritiman

Cape Verde, Pusat Perdagangan Portugis di Pesisir Barat Afrika

Foto : afp/ JOHN WESSELS
A   A   A   Pengaturan Font

Penjajahan di Kepulauan Cape Verde yang berada di Samudra Atlantik dimulai pada 1462. Lokasi yang cukup terpencil digunakan sebagai pangkalan pasokan bagi kapal-kapal yang berlayar ke dan dari wilayah Portugis di Hindia Timur dan Brasil.

Penjajahan di Kepulauan Cape Verde yang berada di Samudra Atlantik dimulai pada 1462. Lokasi yang cukup terpencil digunakan sebagai pangkalan pasokan bagi kapal-kapal yang berlayar ke dan dari wilayah Portugis di Hindia Timur dan Brasil.

Salah satu koloni Portugis adalah Cape Verde. Terletak sekitar 500 kilometer di lepas pantai Afrika Barat, gugusan pulau Cape Verde diberi nama sesuai dengan tanjung paling barat di benua Afrika. Ada sembilan pulau berpenghuni dari 11 pulau yang ada saat ini, ibu kotanya adalah Praia yang berada di Pulau Santiago.

Kondisi alam Cape Verde berbeda dengan pulau-pulau Atlantik lainnya. Kepulauan ini dilanda angin kering dan curah hujan tidak teratur, yang membuat kehidupan sangat rawan bencana.

Kemungkinan besar Cape Verde sebelumnya telah dikenal oleh para pelaut zaman dahulu seperti bangsa Fenisia dan para pelaut Islam serta orang Afrika. Namun, baru pada abad ke-15, ada orang yang menaruh minat serius untuk menghuni pulau-pulau tersebut.

Dua pelaut Genoa, yang berlayar di bawah bendera Portugis, menemukan kepulauan ini pada 1460. Nama mereka adalah Antonio dan Bartolomeo da Noli. Kerajaan Portugis sangat ingin mendapatkan akses langsung ke emas di Afrika barat. Kepulauan Cape Verde dinilai menyediakan sarana yang berguna bagi mereka untuk berlayar menyusuri pantai dan menghindari negara-negara Islam di Afrika utara yang bermaksud memonopoli perdagangan Afrika.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top