Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Wisata Temanggung

Candi Pringapus, Sisa Kompleks Percandian yang Hilang

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Bangunan candi tersusun dalam tiga tingkat sesuai menggambarkan tiga alam tempat kehidupan para dewa. Bagian bawah adalah kaki candi disebut burloka yang menyimbolkan kehidupan dunia bawah, tempat orang melakukan berbagai dosa.

Meningkat ke atas adalah bhuwarloka tempat orang-orang suci yang terbebas dari dosa. Tempat ini berupa segi empat dengan permukaan lebar yang dipenuhi dengan relief-relief floral dan jambangan yang menggambarkan kesuburan. Ukuran reliefnya menggambarkan pohon dewandaru. Pohon ini dalam diartikan sebagai kayu pembawa wahyu dewa. Ada juga kinara-kinari, sepasang makhluk dari kayangan berbadan berbadan burung dan berkepala manusia. Keduanya dalam pose mengapit pohon tersebut.

Di atasnya lagi swarloka atau alam atas tempat para dewa bersemayam. Tempat ini dihiasi dengan banyak antefik-antefik sebagai hiasan. Setelah bagian ini semestinya ada puncak candi yang disebut dengan kemuncak atau ratna. Namun sayang, batuan penyusun mercu atapnya kini telah hilang.

Lorong pintu masuk menuju relung candi menjorok ke arah barat. Untuk naiknya menapaki 7 anak tangga. Di atas pintu ini berhias wajah kala makara berahang atau berdagu. Hal ini cukup unik karena biasanya ciri khas candi Jawa Tengah memiliki kala makara tanpa dagu serta dua cakarnya menjulur ke depan.

Kala dimitoskan sebagai makhluk penjaga penolak bala dari kekuatan jahat. Kala makara sendiri terdiri dari dua unsur yaitu wajah raksasa yang disebut dengan kirtimukha, sebuah penggambaran wajah tanpa badan. Sedangkan makara adalah hewan air. Jika ada wajah raksasa tanpa hewan air itu maka hanya disebut dengan kalakirtimuka.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top