![Calistung Jangan Bebani Siswa Baru](https://koran-jakarta.com/images/article/calistung-jangan-bebani-siswa-baru-240712215135.jpg)
Calistung Jangan Bebani Siswa Baru
![Calistung Jangan Bebani Siswa Baru](https://koran-jakarta.com/images/article/calistung-jangan-bebani-siswa-baru-240712215135.jpg)
Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Santi Ambarukmi, dalam siaran Sapa GTK, Jumat (12/7).
Pemerintah mendorong gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan sehingga akan menghapus baca, tulis, dan hitung sebagai kemampuan yang mesti dimiliki oleh siswa sekolah dasar.
Pemerintah mendorong gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan sehingga akan menghapus baca, tulis, dan hitung sebagai kemampuan yang mesti dimiliki oleh siswa sekolah dasar.
JAKARTA - Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Santi Ambarukmi, menyatakan, pemerintah mendorong gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Salah satunya dengan menghapus baca, tulis, dan hitung (Calistung) sebagai kemampuan yang mesti dimiliki siswa SD.
"Calistung itu adalah salah satu miskonsepsi. Dalam transisi dari PAUD ke SD mengoptimalkan kemampuan pondasi anak. Bahwa dari mana titik berangkat anak, mereka akan memiliki hak belajar yang sama," ujar Santi, dalam siaran Sapa GTK, Jumat (12/7).
Dia menerangkan, salah satu komitmen pemerintah dalam gerakan tersebut adalah dengan menghilangkan tes calistung sebagai syarat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SD. Hal tersebut sudah berjalan selama dua tahun.
"Tidak ada calistung di ketika penerimaan peserta didik baru di satuan Sekolah Dasar. Kami berupaya untuk menjaga dan menghargai hak peserta didik mulai dari PAUD dan kelas awal di SD," jelasnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya