Cagub DKI Ridwan Kamil Siapkan 12 Langkah Atasi Polusi Udara di Jakarta
Cagub Ridwan Kamil dalam diskusi bertajuk "Menantang Cagub Jakarta Selesaikan Polusi Udara", di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2024).
Foto: ANTARA/HO-Tim Ridwan Kamil-SuswonoJakarta - Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil mengaku telah menyiapkan 12 langkah atau kebijakan untuk mengatasi polusi udara di Jakarta sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pertama, membereskan tata ruang dengan menghadirkan zona perkantoran di banyak wilayah, sehingga meminimalkan mobilitas masyarakat.
"Kami ingin menghadirkan budaya baru, bagaimana warga tetap produktif namun minim mobilitas. Pola pikir harus baru, untuk produktif tidak lagi harus banyak mobilitas. Makanya, saya ingin memperbanyak zona perkantoran di banyak tempat di Jakarta," kata Ridwan Kamil dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
- Baca Juga: Minggu Pagi, Cuaca di Sebagian Jakarta Berawan Tebal
- Baca Juga: Delapan Gereja Dibersihkan Ramai-Ramai
Kedua, menata transportasi atau memperluas transportasi publik. Ke depan, operasional Transjakarta akan diperluas sampai daerah aglomerasi seperti Bogor, Bekasi, dan Tangerang.
Berdasarkan data, ada sekitar dua juta warga yang lalu lalang di Jakarta untuk mencari nafkah.
Ketiga, membuat kebijakan terkait kendaraan listrik. Keempat, melakukan penataan waktu bekerja, antara lain dengan menghadirkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home policy).
Kelima, menegakkan kebijakan tentang uji emisi. Keenam, mengusung tata hijau dengan memperbanyak aktivitas penanaman pohon.
"Kami menargetkan dalam lima tahun bisa menanam tiga juta pohon dengan harapan bisa mengurangi suhu Jakarta hingga sekitar dua derajat," jelasnya.
Ke tujuh, mengusung kebijakanĀ pro green space karena di Jakarta masih ada banyak ruang yang bisa dimanfaatkan menjadi ruang hijau.
"Saya inginnya selama kavling tersebut belum dibangun, Pemprov DKI akan meminjam lahan tersebut untuk dimanfaatkan, dibangun lahan hijau," jelasnya.
Ke delapan, menghadirkan taman di atap atauĀ rooftop garden, sehingga ke depan gedung yang memiliki atap datar akan diwajibkan untuk ditanami pohon.
Ke sembilan, mengusung tata teknologi agar kebijakan yang diambil sesuai dengan data yang ada.
Sepuluh, menghadirkan truk embun. Sebelas, mengusung pembangkit listrik berbasis energi terbarukan. Dan terakhir, atau ke dua belas, melakukan tata anggaran untuk merealisasikan climate budget.
"Truk embun ini sudah dilakukan di China. Setiap pagi, truk ini bertugas menyemprotkan H2O untuk mengurangi partikel yang menyebabkan polusi. Cara ini tentu butuh teknologi agar keputusan bisa diambil dengan bijaksana dan sesuai data yang ada," ujarnya.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Albania akan Larang TikTok Selama Satu Tahun Pasca Insiden Pembunuhan Anak Sekolah
- Hari Ibu, Menag Nasaruddin Umar Harap Perempuan Indonesia Makin Berdaya
- Ketua DPR Ingatkan Pemerintah untuk Memastikan Kesiapan Transportasi Umum Selama Libur Akhir Tahun
- PLN Pastikan SPKLU Siap dan Andal Layani Kendaraan Listrik Saat Nataru
- PM Jerman Kutuk Serangan yang Menewaskan 5 Orang dan Melukai 200 Orang di Pasar Natal