Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Angkutan Nataru 2023

Butuh Kolaborasi Antara "Stakeholder" Transportasi

Foto : ISTIMEWA

Menteri Per­hubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, meminta para stakeholder transportasi bersinergi dan berkolaborasi untuk mengantisipasi berbagai macam kendala selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

"Seluruh pemangku kepentingan dalam angkutan perlu membangun komitmen bersama, kontribusi, dan saling mendukung dalam upaya mewujudkan pelayanan angkutan yang aman, sehat, dan selamat," kata Budi dalam Forum Diskusi Transportasi bertema Sinergi untuk Negeri: Kolabroasi Stakeholder Mendukung Kelancaran Angkutan Penyeberangan Periode Angkutan Natal dan Tahun Baru 2023 di Jakarta, Kamis (3/11).

Sebagai negara kepulauan, lanjutnya, Indonesia membutuhkan dukungan mobilitas transportasi selama periode Nataru 2023.

Untuk itu, kata Budi, Kemenhub mulai mempersiapkan diri guna menyukseskan perhetalan tahunan itu setelah sempat dua tahun berturut-turut tidak ada aktivitas mudik karena pandemi Covid-19. Pada tahap awal, Kemenhub menggelar inspeksi keselamatan atau ramp check sarana dan prasarana transportasi termasuk di angkutan penyeberangan.

Menhub juga menekankan kesiapan sarana dan prasarana transportasi, terutama terkait kelaikan moda dan langkah antisipasi potensi lonjakan penumpang.

"Pelabuhan penyeberangan merupakan salah satu simpul transportasi yang akan mengalami peningkatan intensitas dalam melayani angkutan barang dan penumpang saat Natal dan Tahun Baru," katanya.

Secara khusus, Menhub meminta PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menggencarkan sosialisasi layanan tiket elektronik Ferizy di empat pelabuhan utama, yakni Merak Banten, Bakauheni Lampung, Ketapang Banyuwangi dan Gilimanuk Bali.

Sementara itu, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan implementasi tiket elektronik Ferizy terus mengalami perbaikan sejak diterapkan pertama kali pada 1 Mei 2020.

Antisipasi Kepadatan

Sementara itu, akademisi Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Ilham Malik, menilai kebijakan delay system yang diterapkan pada rest area di jalan tol cukup efektif mengantisipasi kepadatan pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni. Pada Nataru nanti, sistem tersebut perlu diterapkan tidak di pelabuhan, tetapi di rest area.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top