Buntut Aksi Massa, Operasional Truk ke PIK Disetop
Foto: ANTARA/FauzanTANGERANG – Untuk meredakan suasana setelah amarah warga atas truk-truk, maka untuk sementara operasionalnya dihentikan. Sementara tak ada truk masuk ke Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan Pantai Indah Kosambi (PIK) 2, Kabupaten Tangerang.
Penghentian dilakukan oleh Pemkab Tangerang guna menghindari konflik di tengah masyarakat. “Untuk menjaga situasi, kami menertibkan jam operasional truk dengan menghentikan sementara waktu aktivitas truk tanah tersebut,” kata Pejabat Bupati Tangerang, Andi Ony Prihartono, Jumat.
Selain menghentikan aktivitas, saat ini pemkab akan melakukan beberapa langkah pengawasan dengan menambah jumlah posko pemantauan guna mencegah kendaraan tambang kembali melanggar jam operasional. “Kami juga akan membangun speed trap atau alat pembatas kecepatan untuk mengatur laju truk tanah,” ucap Andi.
Ilustrasi: Petugas menghalau truk bermuatan tanah saat memasuki kawasan Kota Tangerang di Jalan M.H Thamrin, Kota Tangerang, Banten.
Dalam hal ini, lanjutnya, Pemkab Tangerang segera evaluasi terkait peraturan bupati tentang jam operasional truk tambang. Sementara itu, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy menambahkan dari hasil kesepakatan bersama antara warga, pemda, dan Polri, akan dihentikan sementara waktu operasional truk tanah selama tiga hari ke depan, guna menjaga situasi kondusif.
“Saat ini situasi sedang memanas. Wakapolres jadi korban lemparan warga,” ujarnya. Dia dan pemda akan operasi besar-besaran guna menegakkan aturan jam operasional truk.
Sebelumnya, ratusan warga mengadang dan merusak truk-truk tanahuntuk pembangunan PSN PIK 2, Kamis (7/11). Aksi dilakukan karena kecelakaan lalu lintas dari truk yang menimpa salah satu anak. Belasan truk tambang menjadi sasaran kemarahan warga. Kaca-kaca mobil dihancurkan dan roda dikempeskan. Bahkan satu truk dibakar. Ada juga aksi penjarahan suku cadang truk.
- Baca Juga: Pameran Alat Memancing
- Baca Juga: Marullah Matali Dilantik Jadi Sekda DKI Jakarta
Polres Tangerang Kota menangkap 22 anak yang diduga menyerang petugas saat kerusuhan dan pengadangan truk tambang. Ant/G-1