Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Perseroan I SMGR pada 2019 Lunasi Utang Sebesar 1,4 Triliun Rupiah

BUMN Semen Catatkan Laba Bersih Rp2,39 Triliun

Foto : ISTIMEWA

LOGO BARU - Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Hendi Prio Santoso (kedua kanan) bersama Direktur Pemasaran & Supply Chain, Adi Munandir, Direktur Strategi Bisnis & Pengembangan Usaha, Fadjar Judisiawan,) dan Direktur Keuangan, Doddy Sulasmono, saat memperkenalkan logo baru di Jakarta, kemarin. SIG tahun 2019 mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 2.392 triliun rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

SMGR mampu menjaga kinerja dengan mencatatkan EBITDA margin sebesar 21,5 persen atau meningkat 0,1 persen dari tahun sebelumnya.

JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen semen, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) sepanjang tahun 2019 mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 2,39 triliun rupiah. Perseroan juga berhasil mengantongi earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) tumbuh 32,3 persen menjadi 8,7 triliun rupiah, dibandingkan tahun 2018 sebesar 6,6 triliun rupiah.

Di tengah persaingan industri yang semakin ketat, SMGR berupaya mempertahankan kinerja positif. Perseroan juga mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 31,5 persen menjadi 40,36 triliun rupiah, dibandingkan tahun 2018 sebesar 30,68 triliun rupiah. Beban pokok pendapatan tercatat 27,65 triliun rupiah naik 29,5 persen, dibandingkan periode sama tahun 2018 sebesar 21,35 triliun rupiah. Laba per saham dasar tercatat 403 rupiah turun 22,3 persen dibanding periode yang sama tahun 2018 sebesar 519 rupiah.

Direktur Utama Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso, mengatakan bahwa Perseroan mampu menjaga kinerja dengan mencatatkan EBITDA margin sebesar 21,5 persen, atau meningkat 0,1 persen dari tahun sebelumnya. "Pertumbuhan EBITDA margin ini berasal dari berbagai inisiatif strategis yang dilakukan Perseroan, mulai dari integrasi PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), optimalisasi fungsi strategis di bidang marketing, supply chain, procurement, dan berbagai langkah cost transformation Perseroan," ungkapnya di Jakarta, Selasa (17/3).

Kendati demikian, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk emiten semen pelat merah ini sepanjang tahun 2019 turun sebesar 23,2 persen, dibandingkan periode yang sama di tahun 2018. Penurunan laba bersih ini disebabkan karena peningkatan beban keuangan dalam proses akuisisi SBI.


Halaman Selanjutnya....

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top