Bulog Sulit Serap Gabah Petani dengan Harga di Bawah Biaya Produksi
Tanaman yang sudah ditanam (standing crop) sejak Desember tahun 2023 seluas 1,5 juta hektare ditambah 1,7 juta hektare pada Januari 2024 sehingga totalnya mencapai 3,2 juta hektare, dan masih ditambah produksi bulan ini di lahan seluas satu juta hingga 1,5 juta hektare.
"Sekarang ini kita mempercepat tanam di Pulau Jawa karena produksi di Pulau Jawa, Lampung 70 persen produksi ada di sana. Jadi, kita melakukan percepatan tanam di Jateng, Jatim, Jabar, sementara di luar Jawa, di Lampung, Sumsel, Sumut, Sulsel dan NTB. Kita fokus pada lumbung pangan Indonesia," katanya.
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, mengatakan salah satu penyebab adanya kelangkaan di sejumlah ritel modern dan mahalnya harga beras hampir di seluruh wilayah Indonesia karena naiknya harga gabah di semua sentra produksi.
"Di tingkat produsen gabahnya sudah 8.000-an, di daerah produksi harga berasnya sudah 15 ribuan per kg," kata Bayu.
Dia menyampaikan hampir seluruh wilayah Indonesia menjual beras di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah sebesar 13.900 per kilogram, sedangkan untuk harga pembelian pemerintah (HPP) gabah hanya 5.000 rupiah per kg.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya