Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Minggu, 16 Feb 2025, 18:15 WIB

Bukan Sekadar Hobi, Barantin Dorong Koi Jadi Komoditas Unggulan 

Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean (kedua kiri).

Foto: ANTARA/HO-Humas Barantin

JAKARTA - Budi daya ikan koi di Indonesia telah berkembang pesat dan menjadi salah satu peluang usaha yang menjanjikan. 

Ikan koi (Cyprinus carpio) berasal dari Jepang, namun kini dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia karena permintaan yang tinggi untuk pasar domestik maupun ekspor.

Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat Manaor Panggabean menyampaikan bahwa pihaknya mendukung peningkatan budi daya ikan koi Indonesia untuk mendorong pertumbuhan sektor perikanan dan ekonomi nasional.

"Barantin mendukung breeder dan pembudidayaan ikan koi di Indonesia. Melalui Barantin, ikan koi yang masuk ke Indonesia dipastikan bebas dari penyakit ikan berbahaya, dan ikan koi yang diekspor dari Indonesia memiliki kualitas yang baik," kata Sahat pada Malam Penghargaan Indonesia-Japan Koi Show sebagaimana keterangan di Jakarta, Minggu (16/2).

Dia menyampaikan berdasarkan data sistem Best Trust Karantina Indonesia, impor ikan koi dari Jepang selama tahun 2024 tercatat sebanyak 51.786 ekor dengan frekuensi 31 kali, dan berasal dari sekitar 10 eksportir di Jepang.

Sahat berharap, ikan koi tersebut memiliki mutu terbaik yang kemudian dapat dibudidayakan untuk meningkatkan kualitas mutu koi lokal melalui beragam teknologi pemuliaan genetika.

"Muaranya adalah agar kualitas dan mutu ikan koi Indonesia tidak kalah dengan leluhurnya yang ada di Jepang," ujar Sahat.

Terdapat beberapa varietas koi lokal Indonesia seperti Koi Kumpay Slayer dan Koi Banana atau Domas.

Berdasarkan data di sistem Best Trust Karantina Indonesia, tercatat volume ekspor ikan koi pada tahun 2024 sebanyak 39.787 ekor dan frekuensi 292 kali, dengan tujuan ke berbagai negara di Asia, Eropa, Amerika, maupun Afrika.

"Data di atas menunjukman potensi koi asal Indonesia yang diminati pasar global," ucap Sahat.

Untuk memastikan jaminan mutu dan kesehatan ikan bagi pembudidaya ikan yang melakukan ekspor, Barantin melalui Kedeputian Bidang Karantina Ikan menerapkan sistem biosecurity on farm atau Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB).

Instalasi milik pembudidaya ikan koi yang telah tersertifikasi CKIB akan diregistrasikan ke negara tujuan ekspor, sebagai jaminan bahwa ikan koi tersebut bebas dari penyakit ikan berbahaya.

"Saat ini ada sekitar 900 eksportir telah tersertifikasi CKIB oleh Barantin, baik untuk ikan hias maupun ikan konsumsi. Ke depannya diharapkan semakin banyak pembudidaya ikan koi yang tersertifikasi CKIB, sehingga ekspor ikan koi Indonesia semakin meningkat," jelas Sahat.

Sahat juga mengapresiasi penyelenggaraan Indonesia-Japan Koi Show ini yang telah menjadi wadah bagi pecinta koi hingga breeder baik dari Indonesia maupun Jepang.

"Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk knowledge sharing antara breeder koi di Indonesia maupun breeder koi dari Jepang, sehingga dapat memperluas koneksi dan peluang pasar" kata Sahat.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.