Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Implementasi Pancasila - Harmoni Kehidupan Diinjak Semena-mena oleh Egoisme

Budaya Toleransi Mulai Memudar

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sri Sultan HB X saat membuka Konser Indonesia Damai mengatakan kini rakyat bertanya mengapa Bumi Nusantara ini terus diusik oleh mereka yang mendua hati. Kenapa Pancasila selalu disulut ancaman radikalisasi dan intoleransi.

"Kini, rumah kita lagi diterjang petaka dari manca, paham yang tak kita kenal. Terus digoyang agar lima tiang utamanya roboh menimpa kita semua," tandas Sri Sultan.

Kini, tambah Sri Sultan, Ibu Pertiwi tercenung, merana, dan menangis seraya berdoa. Karena anak-anaknya larut dalam debat tak sehat. Terjebak pada greget-saut, bukannya suluk Ki Dalang yang menenteramkan hati dan menyejukkan nurani.

"Budi Utomo penyemai cita-cita. Sumpah Pemuda penegas bingkainya. Proklamasi tonggak perwujudannya. Pancasila pengikat yang menyatukan kita. Benar kata Bung Karno, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah bangsa kita," kata Sultan.

Warga Badui, Santa, mengatakan suku pedalaman Badui di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sudah lama menerapkan kehidupan yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Selama ini, kehidupan masyarakat Badui di kawasan Pegunungan Kendeng rukun, damai, tenteram, dan aman.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S, Antara

Komentar

Komentar
()

Top