Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pantura

Budaya Mistis yang Tetap Eksis

Foto : KORAN JAKARTA/Teguh Rahardjo
A   A   A   Pengaturan Font

Sintren yang sudah berpakaian tradisional itu kemudian menari-nari dengan mata terpejam, seperti terhipnotis. Mengikuti penari lainnya yang bergerak berputar-putar di arena.

Anehnya, saat penonton melemparkan uang logam ke tubuh sintren, seketika tubuhnya terjatuh. Lalu dibangunkan kembali untuk kemudian menari.

Sintren ini juga mengajak penonton untuk ikut menari. Sintren melemparkan selendang kepada penonton. Penonton yang mendapat lemparan selendang harus mau menari bersama. Sintren akan mengikuti setiap gerakan tarian yang dilakukan penonton. Selama menari, ekspresi wajah sintren datar-datar saja, bahkan dingin.

Seni sintren memang banyak mengandung simbol. Seorang gadis yang diikat, simbol dari perlunya mengekang hawa nafsu. Gadis yang ditutup kain kafan menyimbolkan hidup akan berujung pada kematian. Keperawanan sendiri terkait dengan kacamata gelap yang senantiasa dikenakan sintren. Jika sintren itu perawan, begitu keluar dari kurungan penglihatannya tetap terang, auranya akan memancar dari wajah dan tariannya.(tgh/R-1)

Rudat
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top