Asuransi Lindungi dari Peningkatan Biaya Perawatan Akibat Tingginya Inflasi Medis
Asuransi Allianz
JAKARTA - Setelah tiga tahun lebih menghadapi pandemi Covid-19, sejak Juni 2023 masyarakat dihadapkan pada kondisi pasca pandemi. Pada masa ini masyarakat lebih banyak mencari pengobatan atau meningkatnya permintaan perawatan di Rumah Sakit karena terjadinya gangguan tertentu.
Pencarian akan pengobatan atau meningkatnya permintaan perawatan di Rumah Sakit menurut laporanAsia Pacific Personal Habits Survey 2022,hal tersebut dilatarbelakangi olehgaya hidup yang tidak sehari selama pandemi khususnya pada Gen Z dan milenial. Akibatnya timbul beberapa masalah seperti obesitas maupun penyakit metabolik.
Laporan tersebut menyebutkan, penundaan pengobatan yang dilakukan masyarakat selama pandemi berdampak buruk terhadap penyakit yang sedang diderita sehingga memperparah penyakit dan membutuhkan biaya yang lebih besar. Di sisi lain, saat ini masyarakat dihadapkan pada biaya kesehatan yang terus meningkat setiap tahunnya.
Meningkatnya biaya kesehatan ini dipengaruhi oleh inflasi medis, seperti diungkapkan oleh Survei Mercer Marsh Benefits (MMB) 2021-2023 tentangEstimated Medical Trend Summary. Laporan ini menjelaskan peningkatan inflasi medis di Indonesia selama 3 tahun terakhir mencapai 13,6 persen pada 2023. Sebelumnya angkanya sebesar 12,3 persen pada 2022, lebih tinggi dari proyeksi Asia di angka 11,5 persen.
Bahkan angka inflasi medis ini melebihi inflasi ekonomi di angka 3,3 persen per Agustus 2023. Ini berarti inflasi medis mencapai 4X lipat dari inflasi ekonomi. Selanjutnya tentu saja inflasi ini mempengaruhi biaya operasional, suplai, administrasi dan fasilitas kesehatan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya