Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Buaya Muara Kembali ke Jawa-Bali, Bisakah Kita Belajar Hidup Bersama Mereka?

Foto : The Conversation/EPA/Opan Bustan

Buaya terjerat ban mobil di lehernya di Palu, Sulawesi Tengah. Buaya muara telah lama punah di banyak wilayah di Indonesia–tapi di wilayah lain, seperti Sulawesi, mereka tidak pernah berpindah.

A   A   A   Pengaturan Font

Naiknya jumlah penampakan dan serangan menunjukkan bahwa kita harus mencari cara untuk hidup berdampingan dengan reptil ini. Saat ini, kawasan pesisir dan muara di Lombok dan Jawa bagian barat kemungkinan besar menjadi tempat tinggal bagi sejumlah kecil penduduk.

Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah serangan? Pertama, orang harus tahu bahwa buaya telah kembali. Sangat penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap buaya guna menyelamatkan nyawa.

Beberapa peneliti meyakini serangan terhadap manusia dan hewan ternak lebih berisiko terjadi jika kawasan mangrove telah dihancurkan atau wilayah penangkapan ikan sudah dieksploitasi habis-habisan. Perlindungan habitat buaya dan spesies mangsanya dapat mengamankan masa depan buaya muara sekaligus mengurangi risiko serangan.

Apakah ini berarti kamu harus membatalkan perjalanan berikutnya ke Bali? Tidak. Meskipun upaya restorasi telah mengembalikan kembali hutan mangrove di beberapa garis pantai di Bali, popularitasnya justru memperkecil kemungkinan populasi buaya akan kembali hidup di sana.

Namun, kita bisa melihat buaya perlahan-lahan kembali ke wilayah yang kurang penduduknya di Jawa dan Lombok. Meskipun mungkin membuat kita cemas, buaya adalah bagian penting dari ekosistem. Mereka sudah seharusnya berada di sana.The Conversation
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top