Buaya Muara Kembali ke Jawa-Bali, Bisakah Kita Belajar Hidup Bersama Mereka?
Buaya terjerat ban mobil di lehernya di Palu, Sulawesi Tengah. Buaya muara telah lama punah di banyak wilayah di Indonesia–tapi di wilayah lain, seperti Sulawesi, mereka tidak pernah berpindah.
Naiknya jumlah penampakan dan serangan menunjukkan bahwa kita harus mencari cara untuk hidup berdampingan dengan reptil ini. Saat ini, kawasan pesisir dan muara di Lombok dan Jawa bagian barat kemungkinan besar menjadi tempat tinggal bagi sejumlah kecil penduduk.
Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah serangan? Pertama, orang harus tahu bahwa buaya telah kembali. Sangat penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap buaya guna menyelamatkan nyawa.
Beberapa peneliti meyakini serangan terhadap manusia dan hewan ternak lebih berisiko terjadi jika kawasan mangrove telah dihancurkan atau wilayah penangkapan ikan sudah dieksploitasi habis-habisan. Perlindungan habitat buaya dan spesies mangsanya dapat mengamankan masa depan buaya muara sekaligus mengurangi risiko serangan.
Apakah ini berarti kamu harus membatalkan perjalanan berikutnya ke Bali? Tidak. Meskipun upaya restorasi telah mengembalikan kembali hutan mangrove di beberapa garis pantai di Bali, popularitasnya justru memperkecil kemungkinan populasi buaya akan kembali hidup di sana.
Namun, kita bisa melihat buaya perlahan-lahan kembali ke wilayah yang kurang penduduknya di Jawa dan Lombok. Meskipun mungkin membuat kita cemas, buaya adalah bagian penting dari ekosistem. Mereka sudah seharusnya berada di sana.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya